19. Pendaduk Di Ruko Roxy - Asra Maufiqa Zahrah - XI IIS 6

19. Pendaduk Di Ruko Roxy - Asra Maufiqa Zahrah - XI IIS 6

Pada tanggal 23 maret 2017, di suatu tempat, yaitu di ruko roksy saya telah mewawancarai seorang pengemis yang sedang beristirahat.Iabernama ibu juju. Ia lahir di Bekasi pada tanggal 06 agustus 1945. Asal ia dari cikarang. Sekarang tinggal di kp. Harapan baru (poncol). Penghasilan  Ibu Juju bisa mencapai Rp50.000 dalam sehari. Dengan penghasilan yang bisa dikatakan cukup besar ini, ibu juju mampu memenuhi kebutuhan keluarganya

Disamping itu, ibu juju mengemis tidak hanya sendiri tetapi ia diteman ioleh anak dan cucunya. Kadang pendapatan Ibu Juju dibagi dua dengan anaknya.BiasanyaIbu juju berangkat dari rumah kurang lebih sekitar jam 17.00 WIB. Dan biasanya ibu juju menetap di sekitar ruko.

Ibu juju merupakan seorang  single perents, suaminya sudah meninggal beberapa tahun yang lalu. Sekarang ia hanya bisa tinggal bersama anak dan cucunya saja. Ia mempunya 4 orang anak,1 anak laki-laki dan 3 anak perempuan, diantaranya: Een, ida, nisbi, dan juned. Namun anak ketiga yang bernama nisbis s udah meninggal dunia. Dan ibu Juju pun mempunyai 1 orang mantu dari ambon yang bernama Hendrik.

Saat kepergian suaminya, Ibu Juju sekarang tinggal di kp harapan baru bersama anak dan cucunya saja. Ia harus mengemis demi bisa bertahan hidup. Ia harus membayar kontrakannya selama seminggu sebesar 200.000.Saat pergi ibu juju naik kendaraan bermotor (ojeg) dengan harga kurang lebih 70.000 berdua dengan anaknya, begitu juga saat pulang.

Kesan dan Pesan dari Ibu juju yaitu cari uang itu susah, tidak semudah yang kita inginkan. Cari uang juga dengan cara yang halal. Namun, ibu terpaksa karena tidak ada cara lagi, ibu juga sudah tua. Ibu mengemis juga untuk kebutuhan keluarga, karena suami ibu sudah meninggal dunia. Mau tidak mau ibu harus jadi tulang punggung keluarga.

                                

Sumber