9. Pengatur Lalu Lintas di Pertigaan Warung Bongkok - Rehan Hermawan - Xl IIS 3
“Pak Ogah” atau “Polisi Cepek” adalah sebuah
sebutan yang biasa digunakan untuk pengatur lalu lintas di persimpangan jalan
atau putaran balik (U turn).kehadiran pak ogah memberikan pengaruh positif
kepada pengendara seperti salah satunya yaitu membantu dalam kelancaran lalu
lintas.meskipun demikian pak ogah juga memberikan dampak negatif yaitu seperti
memberi upah kepada pak ogah tersebut sebagai balas jasa nya.
Seperti
salah satu contoh nya yaitu seorang yang bernama “Agil” atau yang sering
dipanggil “Akil” ini ia berprofesi sebagai Pak ogah atau yang sering kita kenal
yaitu polisi cepek.Ia mengaku berprofesi sebagai pak ogah ini dikarenakan tidak
mempunyai pekerjaan setelah di phk di tempat ia bekerja dengan secara sepihak.ia
sehari hari nya berprofesi sebagai pak ogah yang berlokasi di pertigaan sebuah
ruas jalan daerah Warung Bongkok, Cibitung.
Ia
berasal dari daerah bekasi dan lahir di bekasi pada tanggal 02 november 1991
dan bertempat tinggal di Telaga Murni dekat dengan tempat nya ia bekerja ,ia bekerja
dengan teman nya yang sama - sama berprofesi sebagai pak ogah dan di tempat
yang sama, ia bekerja secara bergantian(shift).dia bekerja dari pagi hingga
sore,sedangkan teman nya bekerja mulai sore hingga malam.
Ia
pun sudah menikah,dan mempunyai keluarga tetapi belum dikaruniai seorang anak,saat
jam kerja nya dimulai yaitu disaat pagi hari,ia mempersiapkan peralatan yang
biasa digunakan nya seperti rompi,kaca mata,dan tongkat serta bendera,ia
memasukan nya kedalam tas lalu berangkat meninggalkan istri nya yang sedang
dirumah untuk bekerja,ia berangkat menggunakan sepeda motor yang dimiliki nya.
Orang
yang berasal dari daerah bekasi ini pun memulai pekerjaan nya sebagai pak
ogah,ia mulai membantu kendaraan seperti sepeda motor atau mobil yang mau
pindah jalur,terkadang ia pun membantu orang yang ingin menyebrang.pendapatan
ia memang selalu tidak menentu karena terkadang ia diberi imbalan oleh pengguna
kendaraan yang dibantu nya dan ada juga yang tidak memberi nya imbalan,dan ini
pun menjadi pendapatan harian yang didapat nya sendiri untuk mencukupi
kebutuhan keluarga nya.
Ia
yang hanya memiliki pendidikan tamat SMP ini pun bekerja keras sebagai pak
ogah,memang kalau saat pagi ia tidak merasakan panas,tetapi saat siang hari ia
pun merasakan panas matahari yang terasa dikulit nya,ia pun menghiraukan itu
semua,karena bagi nya,ini merupakan hal yang biasa dia rasakan setiap hari
seperti asap polusi dari kendaraan,panas matahari,debu dll. Dan kesan yang ia
rasakan sebagai “Pak Ogah” ini adalah,”meskipun saya bekerja hanya sebagai pak
ogah,saya rasa sudah cukup,dan pekerjaan yang dilakukan ia ini merupakan
pekerjaan yang halal” .
Sumber
0 comments:
Posting Komentar
Harap beri komentar yang positif. Oke boss.....
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.