Pada tanggal 16 Maret 2017 saya di antar
2 teman saya Jihan dan Laulisna untuk menemui dan mewawancarai salah seorang pengemis
di SCG. Ia bernama Neneng biasa di panggi Bu Aji, karena anaknya yang bernama
Aji. Ibu Neneng ini ia lahir di Kuningan, Cirebon tanggal 20 September 1975, kurang
lebih sekarang ia berusia 42 tahun. Alamat saat ini ia tinggal di Kebon Kopi,
Jagal. Asal daerah Kuningan, JawaBarat. Penghasila ia tidak ada sistem bagi
hasil, hanya ia sendiri. Perhari kalau ramai ( malam minggu ) ia bisa mendapat
Rp. 100.000- Rp. 150.000 kalau tidak ramai hanya mendapat Rp. 50.000 sampai
pulang. Ia mengemis di SGC dari jam 12.00 ( Dzuhur ) sampai dengan jam 21.00 WIB,
karena di jam 12.00 atau Dzuhur ia menunggu anaknya pulang sekolah terlebih
dahulu, ia mengemis di temani kedua anaknya, salah satunya anaknya bernama Aji
yang masih duduk di bangku SD.
Bu Neneng ini ia memiliki 14 anak
termasuk 1 yang masih di dalam kandungan, ia bertempat tinggal atau letak
rumahnya yaitu di pinggir kali, kondisi rumahnya biasa saja ( sederhana ) cukup
untuk anak-anaknya tidur atau berteduh di kala panas, angin maupun hujan. Ia
tidak memiliki kendaraan, pulang pergi menggunakan angkutan umum ( angkot ).
Pendidikan bu Neneng hanya sampai SD ( Sekolah Dasar ) itu pun tidak lulus,
tapi ia memiliki harapan atau keinginan besar agar anaknya bisa bersekolah
setinggi-tingginya, bu Neneng juga tidak memiliki pengalaman kerja, ia berkata
kalau bulan puasa juga banyak orang yang memberikan ia nasi padang dan
lain-lain sebagainya, kalau ada yang ulang tahun juga ia di kasih makanan. Bu
Neneng ini mulai mengemis sejak tahun 2010 di SGC.
Kesan dan pesannya saat di wawancarai
oleh saya, bu Neneng sangat senang dan ia juga mendoakan saya dan kedua teman
saya agar lulus sekolahnya, bu neneng ini orangnya baik dan enak untuk di ajak
berbicara.
Sumber
0 comments:
Posting Komentar
Harap beri komentar yang positif. Oke boss.....
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.