5. Pendaduk Di Alfamidi Samping SMP Negeri 1 Cikarang Utara - Silvia Nurfadilah - XI IIS 6
Semua manusia pasti ingin mendapatkan
pekerjaan yang layak,supaya hidup sejahtera dan bahagia. Tapi bagaimana jika
kita ditakdirkan untuk menjadi seorang
pengemis,seorang yang hidup dalam keadaan keterbatasan dan dengan penghasilan
yang tidak tetap untuk mencukupi kehidupannya.
Profesi menjadi pengemis yaitu bagaimana seseorang mendapatkan uang
dengan berbagai cara meminta-minta di muka umum,dan sangat mengharapkan belas
kasihan bagi masyarakat sekitar. Tapi semua orang pasti tidak akan mau menjadi
seorang pengemis,meskipun pekerjaan ini masih dibilang halal “jika tidak di
buat-buat,untuk berpura-pura sakit agar mendapatkan belas kasihan”. Pengemis
adalah orang yang kehidupannya dalam keterbelakangan,terpuruk dalam kemiskinan
sehingga terpaksa mengemis untuk bertahan hidup.
Salah satunya yaitu pengemis yang
keterbatasan fisik (cacat),tidak berkemampuan produktif dalam ekonomi,kurangnya
pendidikan,dan tidak mempunyai bakat apapun. Ketidak mampuan mereka mungkin
menjadi suatu alasan untuk memilih menjadi seorang pengemis. Setelah di teliti
lebih lanjut,saya berhasil mewawancarai seorang pengemis di depan toko Alfamidi
di samping Smp Negeri 1 Cikarang Utara.
Ibu Vera adalah seorang pengemis yang berusaha mencari nafkah untuk anggota
keluarganya,di depan toko Alfamidi di samping Smp Negeri 1 Cikarang Utara. Ibu
Vera berasal dari daerah Brebes,lalu dia merantau ke Kota Bekasi. Ibu Vera
tidak memiliki tempat tinggal,ia hanya tinggal sebuah kontrakan bersama
keluarganya di daerah Sindang Jaya (Bancong).
Ketika ia dewasa,ibu Vera menikah dengan
seorang laki-laki dan mempunyai satu anak laki-lali. Tetapi anak tersebut tidak
di sekolahkan oleh ibu Vera,karena anaknya keterbatasan fisik (tidak bisa
melihat). Sungguh malang melihat anaknyaibu Vera,dia tidak bisa melakukan
apa-apa dan hanya bisa tiduran di tempat tidur. Jika anaknya tiak keterbatasan
fisik,mungkin dia sekarang sedang asik bermain dan bersekolah dengan
teman-temannya. Dan keadaan keluarga ibu Vera Alhamdulillah sehat-sehat
saja,ibu Vera bisa dibilang sebagai tulang punggung keluarga karena ikhlas
mengemis demi anaknya bertahan hidup.
Dalam sistem bagi hasilnya tidak untuk
siapa-siapa,hasil uang yang di dapat
hanya untuk keluarganya. Pendapatan per hari biasanya kalau sedang ramai
mendapat penghasilan Rp.40.000,- dan kalau sedang sepi mendapat penghasilan
Rp.30.000,- “Kalau penghasilan hanya
segitu per bulan kami bisa kelaparan”, Katanya.
Ibu vera mulai bekerja dari pagi sampai
malam,ia tidak memiliki kendaraan mewah dan tidak memiliki rumah. Jika dia mau
pergi kemana-mana,dia selalu naik becak. Mulai dari berangkat kerja sampai
pulang kerja dia selalu menaik becak.
Ibu Vera hanya bersekolah sampai lulusan SD
kelas enam,dia tidak melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi karena keadaan
yang tidak memungkinkan untuk melanjutkan pendidikan.
Ibu Vera tidak mempunyai pengalaman kerja
apapun sebelumnya,dia hanya berprofesi menjadi pengemis saja sudah lima tahun.
Pesan dari Ibu Vera,Jangan jadi anak yang
songong sama yang lebih tua dan harus saling menghormati. Harus jadi anak yang
baik dan berbakti kepada kedua orang tua.
Sumber
0 comments:
Posting Komentar
Harap beri komentar yang positif. Oke boss.....
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.