Belajar Bahasa Indonesia Online SD SMP SMA KBBI PUEBI Buku Materi Pelajaran Tugas Latihan Soal Ujian Sekolah Penilaian Harian Silabus

Pencarian

28 Maret 2017

5. Pendaduk Di Alfamidi Samping Smp Negeri 1 Cikarang Utara - Silvia Nurfadilah - XI IIS 6

5. Pendaduk Di Alfamidi Samping SMP Negeri 1 Cikarang Utara - Silvia Nurfadilah - XI IIS 6

Semua manusia pasti ingin mendapatkan pekerjaan yang layak,supaya hidup sejahtera dan bahagia. Tapi bagaimana jika kita ditakdirkan untuk menjadi seorang  pengemis,seorang yang hidup dalam keadaan keterbatasan dan dengan penghasilan yang tidak tetap untuk mencukupi kehidupannya.  Profesi menjadi pengemis yaitu bagaimana seseorang mendapatkan uang dengan berbagai cara meminta-minta di muka umum,dan sangat mengharapkan belas kasihan bagi masyarakat sekitar. Tapi semua orang pasti tidak akan mau menjadi seorang pengemis,meskipun pekerjaan ini masih dibilang halal “jika tidak di buat-buat,untuk berpura-pura sakit agar mendapatkan belas kasihan”. Pengemis adalah orang yang kehidupannya dalam keterbelakangan,terpuruk dalam kemiskinan sehingga terpaksa mengemis untuk bertahan hidup.
Salah satunya yaitu pengemis yang keterbatasan fisik (cacat),tidak berkemampuan produktif dalam ekonomi,kurangnya pendidikan,dan tidak mempunyai bakat apapun. Ketidak mampuan mereka mungkin menjadi suatu alasan untuk memilih menjadi seorang pengemis. Setelah di teliti lebih lanjut,saya berhasil mewawancarai seorang pengemis di depan toko Alfamidi di samping Smp Negeri 1 Cikarang Utara.
Ibu Vera adalah seorang pengemis  yang berusaha mencari nafkah untuk anggota keluarganya,di depan toko Alfamidi di samping Smp Negeri 1 Cikarang Utara. Ibu Vera berasal dari daerah Brebes,lalu dia merantau ke Kota Bekasi. Ibu Vera tidak memiliki tempat tinggal,ia hanya tinggal sebuah kontrakan bersama keluarganya di daerah Sindang Jaya (Bancong).
Ketika ia dewasa,ibu Vera menikah dengan seorang laki-laki dan mempunyai satu anak laki-lali. Tetapi anak tersebut tidak di sekolahkan oleh ibu Vera,karena anaknya keterbatasan fisik (tidak bisa melihat). Sungguh malang melihat anaknyaibu Vera,dia tidak bisa melakukan apa-apa dan hanya bisa tiduran di tempat tidur. Jika anaknya tiak keterbatasan fisik,mungkin dia sekarang sedang asik bermain dan bersekolah dengan teman-temannya. Dan keadaan keluarga ibu Vera Alhamdulillah sehat-sehat saja,ibu Vera bisa dibilang sebagai tulang punggung keluarga karena ikhlas mengemis demi anaknya bertahan hidup.
Dalam sistem bagi hasilnya tidak untuk siapa-siapa,hasil uang  yang di dapat hanya untuk keluarganya. Pendapatan per hari biasanya kalau sedang ramai mendapat penghasilan Rp.40.000,- dan kalau sedang sepi mendapat penghasilan Rp.30.000,-  “Kalau penghasilan hanya segitu per bulan kami bisa kelaparan”, Katanya.
Ibu vera mulai bekerja dari pagi sampai malam,ia tidak memiliki kendaraan mewah dan tidak memiliki rumah. Jika dia mau pergi kemana-mana,dia selalu naik becak. Mulai dari berangkat kerja sampai pulang kerja dia selalu menaik becak.
Ibu Vera hanya bersekolah sampai lulusan SD kelas enam,dia tidak melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi karena keadaan yang tidak memungkinkan untuk melanjutkan pendidikan.
Ibu Vera tidak mempunyai pengalaman kerja apapun sebelumnya,dia hanya berprofesi menjadi pengemis saja sudah lima tahun.
Pesan dari Ibu Vera,Jangan jadi anak yang songong sama yang lebih tua dan harus saling menghormati. Harus jadi anak yang baik dan berbakti kepada kedua orang tua.




Sumber


Share:

0 comments:

Posting Komentar

Harap beri komentar yang positif. Oke boss.....

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

Populer di Indonesia

Sahabat Sejati

Informasi Terkini

Populer Bulanan

Populer Mingguan

Kirim Pesan

Nama

Email *

Pesan *

Arsip Blog