Fenomena pengatur lalu lintas atau yang biasa diberi
julukan "Pak Ogah" saat ini sudah cukup banyak. Biasanya bisa kita
jumpai di pertigaan jalan raya, perempatan jalan raya, sampai di dekat lampu
lalu lintas. Ini merupakan pekerjaan yang kita pikir simple, tetapi mungkin
untuk para pengendara mobil sangat terbantu karena bisa membatu dalam
memarkirkan mobilnya.
Seperti Pak Dian, salah satu dari sekian banyak
"Pak Ogah" di Cikarang ini. Pak Dian biasanya bertugas atau bekerja
mengatur lalu lintas di daerah Jurong, Cikarang Utara. Itu merupakan daerah
yang cukup ramai dengan kendaraan roda empat karena jalannya strategis, dan
akan mengarah ke jalan tol. Pak Dian kelahiran tahun 1996, saat ini berumur 20
tahun ini tinggal di Kampung Sempu Gardu, Desa Pasir Gombong, Kecamatan
Cikarang Utara, Kabupaten Bekasi. Beliau masih tinggal bersama orang tuanya.
Pendidikan Pak Dian sendiri adalah tamatan SMK. Beliau adalah Alumni SMKN 2
Cikarang Utara.
Pak Dian sudah bekerja menjadi "Pak Ogah" selama
2 tahun. Sebelum mengatur lalu lintas di Jurong, beliau bekerja menjadi
karyawan di Pabrik. Tetapi sampai saat ini Pak Dian masih bekerja di Pabrik dan
bekerja menjadi "Pak Ogah" hanya sebagai pekerjaan sampingan. Pak
Dian belum berkeluarga atau belum menikah. Untuk pergi ke Jurong untuk bekerja,
beliau biasanya menggunakan sepeda motor, tetapi kadang-kadang Pak Dian jalan
kaki dari rumahnya karena dekat dengan tempat bekerjanya.
Penghasilan Pak Dian dalam sehari selama bekerja
menjadi "Pak Ogah" sekitar Rp 50.000; sampai Rp 60.000; Itu pun hanya
½ hari dari jam 13.00-19.00 WIB. Berarti selama seminggu Pak Dian dapat
mendapatkan penghasilan sekitar Rp 350.000; dan selama sebulan bisa mendapatkan
Rp 1.500.000; Sistem kerjanya itu diship atau secara bergantian. Pendapatan
tersebut sudah bersih, tidak dibagi-bagi lagi dengan yang lainnya. Selama
sehari jika full ada sekitar 25-30 orang yang bekerja. Berarti jika dalam
sehari dan full atau yang bekerja ada semua mereka di jalan dan masing-masing
mendapatkan uang Rp 50.000; maka dalam sehari di jalan bisa mendapatkan uang Rp
1.500.000;
Pesan dan kesan Pak Dian selama bekerja menjadi
"Pak Ogah" ini karena bekerja di sini santai, tidak ada aturannya
yang mengikat, kalau sedang kesalnya jika jalan macet. Biasanya macet sore hari
dan pengendaranya susah untuk diatur.
Sumber
0 comments:
Posting Komentar
Harap beri komentar yang positif. Oke boss.....
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.