Komisi Pemilihan Umum
(KPU) telah menetapkan Joko Widodo-Jusuf Kalla dan Prabowo
Subianto-Hatta Rajasa sebagai pasangan calon presiden dan calon wakil
presiden peserta Pemilu Presiden (Pilpres) 2014.
"Besok (hari ini), 1 Juni 2014, pada pukul dua siang kami (KPU) akan
mengadakan kegiatan pengundian untuk nomor urut pasangan
capres-cawapres," ujar Komisioner KPU Ferru Kurnia Rizkiyansyah di
Jakarta, Sabtu (31/5/2014) malam.
Ia mengatakan, setelah pengundian dan penetapan nomor urut, akan
dilaksanakan penentuan poster daftar pasangan calon tetap. Poster itu
akan memuat nama, foto, dan partai pengusung. "Itu (poster) nanti akan
digunakan untuk kegiatan sosialisasi," katanya.
Sebelumnya, KPU menetapkan Jokowi-JK dan Prabowo-Hatta sebagai
peserta Pilpres 2014 melalui Surat Keputusan KPU Nomor 453/KPTS/KPU/2014
tentang Penetapan Capres dan Cawapres 2014. Keputusan dibuat setelah
kedua kubu dinyatakan memenuhi 26 dokumen yang menjadi persyaratan
pasangan calon.
Pasangan Jokowi-JK diusung empat partai politik yang terdiri dari
Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan, Patai Nasdem, Partai
Kebangkitan Bangsa (PKB), dan Partai Hanura. Sedangkan pasangan
Prabowo-Hatta diusung Partai Gerindra, Partai Amanat Nasional (PAN),
Partai Golkar, Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Keadilan
Sejahtera (PKS), dan Partai Bulan Bintang (PBB).
Pada Minggu (1/6/2014) pukul 14.00 WIB, KPU akan menggelar pengundian nomor urut pencalonan kedua pasangan kandidat tersebut.
Mantan Ketua DPP Partai Golkar Menyatakan Mendukung Pasangan Calon Presiden Jokowi - Jusuf Kalla
Ketua DPP GP Ansor
sekaligus mantan Ketua DPP Partai Golkar Nusron Wahid menyatakan memilih
mendukung pasangan calon Presiden Jokowi-Jusuf Kalla karena sesuai hati
nurani. Ia pun memilih hengkang dari Partai Golkar dan meninggalkan
kursinya di DPR RI periode lima tahun ke depan.
“Saya sudah mengundurkan diri dari Golkar, dan itu keputusannya. Saya diminta beliau mundur, ya saya mundur dan itu tidak masalah. Saya lakukan ini mendukung Jokowi-JK sebagai panggilan nurani. Saya tidak akan berjuang kalau tidak sesuai dengan hati nurani yang tidak pas,” jelas Nusron saat acara pertemuan dengan para ulama di Pondok Pesantren Miftahul Huda, Kabupaten Tasikmalaya, Sabtu (7/6/2014).
Keputusan Nusron mendukung pasangan capres nomor dua ini, sempat menjadi polemik di jajaran pengurus tertinggi Partai Golkar. Sejatinya, partai berlambang beringin itu telah memutuskan berkoalisi dan mendukung pasangan capres nomor satu Prabowo Subianto-Hatta Rajasa.
Nusron membantah dukungannya kepada Jokowi-JK karena ada keterkaitan keluarga dengan Jusuf Kalla. Ia mengklaim dirinya mendukung Jokowi-JK atas nama gerakan pemuda Ansor seluruh Indonesia.
“Saya tidak ada keterkaitan keluarga dan bukan keluarga Pak JK. Saya di sini atas nama ketua Ansor. Saya juga anggota Golkar, saya wajar memberikan dukungan kepada Pak JK. Karena beliau adalah mantan Ketua Umum Partai Golkar. Masa saya mendukung kader partai lain dalam Pilpres ini,” kata Nusron.
Ia pun memastikan bukan hanya dirinya di Partai Golkar yang memberikan dukungan kepada Jokowi-Jusuf Kalla. Apalagi di wilayah Jawa Barat ada beberapa nama-nama lain yang siap mendukung capres nomor dua memenangi Pilpres 9 Juli mendatang.
“Saya yakin akan ada seperti saya yang akan mendukung Pak JK,” pungkas dia.
“Saya sudah mengundurkan diri dari Golkar, dan itu keputusannya. Saya diminta beliau mundur, ya saya mundur dan itu tidak masalah. Saya lakukan ini mendukung Jokowi-JK sebagai panggilan nurani. Saya tidak akan berjuang kalau tidak sesuai dengan hati nurani yang tidak pas,” jelas Nusron saat acara pertemuan dengan para ulama di Pondok Pesantren Miftahul Huda, Kabupaten Tasikmalaya, Sabtu (7/6/2014).
Keputusan Nusron mendukung pasangan capres nomor dua ini, sempat menjadi polemik di jajaran pengurus tertinggi Partai Golkar. Sejatinya, partai berlambang beringin itu telah memutuskan berkoalisi dan mendukung pasangan capres nomor satu Prabowo Subianto-Hatta Rajasa.
Nusron membantah dukungannya kepada Jokowi-JK karena ada keterkaitan keluarga dengan Jusuf Kalla. Ia mengklaim dirinya mendukung Jokowi-JK atas nama gerakan pemuda Ansor seluruh Indonesia.
“Saya tidak ada keterkaitan keluarga dan bukan keluarga Pak JK. Saya di sini atas nama ketua Ansor. Saya juga anggota Golkar, saya wajar memberikan dukungan kepada Pak JK. Karena beliau adalah mantan Ketua Umum Partai Golkar. Masa saya mendukung kader partai lain dalam Pilpres ini,” kata Nusron.
Ia pun memastikan bukan hanya dirinya di Partai Golkar yang memberikan dukungan kepada Jokowi-Jusuf Kalla. Apalagi di wilayah Jawa Barat ada beberapa nama-nama lain yang siap mendukung capres nomor dua memenangi Pilpres 9 Juli mendatang.
“Saya yakin akan ada seperti saya yang akan mendukung Pak JK,” pungkas dia.
.
Sumber
0 comments:
Posting Komentar
Harap beri komentar yang positif. Oke boss.....
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.