Belajar Bahasa Indonesia Online SD SMP SMA KBBI PUEBI Buku Materi Pelajaran Tugas Latihan Soal Ujian Sekolah Penilaian Harian Silabus

Pencarian

08 Mei 2013

Fahd Djibran, Bondan Prakoso & Fade 2 Black - Tak Sempurna

Judul Buku : Tak Sempurna
Pengarang : Fahd Djibran, Bondan Prakoso & Fade 2 Black
Penerbit : Kurniaesa Publishing
Rilis : Februari, 2013 (cetakan pertama)
Tebal : 246 halaman

Something has gone very wrong with our school..!! 


Itulah kalimat yang tepat untuk menggambarkan sebuah karya sastra agung “Novel Tak Sempurna”. Ya, lima sahabat putra bangsa yang percaya bahwa ada sesuatu yang salah dengan sistem pendidikan di Indonesia. Mereka berlima tak lain adalah Fahd Djibran, Bondan Prakoso, Tito Didwinanto, Ardaninggar Nazir, Daniel Rajab Fahreza. Dalam karya fiksi ini, mereka bermaksud sekedar berbagi cerita , membukakan mata sesuai realita apa adanya.

Rama Aditya Putra, seorang tokoh utama dalam cerita ini mencoba menceritakan semua hal tentang sekolah. Sekolah yang seharusnya menjadi ‘Rumah Impian’ sebagai tempat untuk menanam pohon-pohon impian seolah-olah telah berubah menjadi ‘Gudang Nestapa’ bagi mereka yang terlanjur menginjakkan kakinya di tempat ini. Ya, sekolah..!!. baginya tak ada yang lebih spesial dari tempat yang satu ini. Kesemuanya baik dan benar, dari logika, etika, hingga estetika. Tertib, rapi, bersih, dan sopan yang sesuai dengan apa yang diharapkan pada umumnya sebuah sekolah, nampaknya disana hanya sebuah angan-angan utopis belaka. Seorang Rama Aditya Putra yang pada akhirnya telah menyadari di sekolah inilah dia telah banyak menemukan kebohongan-kebohongan apa yang telah dibayangkan sebelumnya.

Tawuran yang menjadi tradisi di kalangan pelajar, seks bebas yang telah menjangkit pasangan muda-mudi, narkoba yang telah menjadi santapan lezat para pejuang ilmu, pornografi dan pornoaksi yang telah dipertontonkan di depan umum, dan moralitas yang telah berubah menjadi mortalitas. Kesemuanya telah menjadi bagian dari sisi buruk pendidikan di Indonesia. Pendidikan yang seharusunya membaikan budi pekerti dan membenarkan tingkah laku telah tergeser maknanya oleh tidakan-tindakan yang penuh dengan kebodohan dan ternodai aksi-aksi kriminal dan memalukan.

Rama, panggilan akrab seorang tokoh utama dalam novel ini. Seorang pelajar SMA Lazuardi atau lebih dikenal dengan Lazar-yang telah beberapa kali terlibat dalam aksi tawuran antar pelajar dengan SMK Citra Bangsa. Tawuran yang pada akhirnya menyeret seorang sahabat dari Rama untuk mendahului ajalnya, seorang sahabat yang memberikan kesan terhadap perjalanan hidupnya. Dialah Andri Nugraha.

Tawuran itu pulalah yang telah merenggut nyawa seorang pelajar dari SMK Citra Bangsa yang lebih akrab mereka sebut sebagai kelompok Chibank. Ya, dialah Yogi Hudaya, seorang ‘aktivis’ dari kebrutalan aksi-aksi yang dilakukannya. Banyak korban yang semakin berjatuhan, termasuk Rama sendiri yang dengan sangat terpaksanya kehilangan satu kakinya. Dari tawuran itu pulalah yang telah membuka mata hati dan jalan pikiran Rama menjadi semakin terbuka. Semacam cahaya kehidupan yang memberikan cahayanya dengan ikhlas ke dalam kegelapan jiwa, hati, dan pikirannya. Sebuah penyesalan yang sangat menyedihkan dalam sejarah kehidupannya.

Ya, lingkungan keluarga pun memang selalu menjadi bagian yang tak terlupakan dalam berjalannya pendidikan. Sebuah lingkungan keluarga para pelajar yang membuat para pencari ilmu justru menjadi broken home yang pada akhirnya menyeret kelakuan para korban ketidakharmonisan keluarga ini ke arah penyimpangan tingkah laku, kekerasan, kekajaman, serta kemarahan yang membakar dirinya. Tidak sedikit sahabat-sahabat Rama yang menjadi korbanya. Sebagian besar dari para ‘aktivis’ tawuran itulah contoh dari pelampiasannya.

Buku kedua (sebelumnya ‘Hidup Berwal Dari Mimpi’) garapan dari seorang penulis, Fahd Djibran bersama para musisi Indonesia, Bondan Prakoso & Fade 2 Black ini nampaknya telah berhasil memikat siapa saja yang membacanya. Sebut saja tema yang diangkat dalam novel ini tentang sisi-sisi buruk kesalahan pendidikan di Indonesia (tawuran) yang selama ini kadang tidak terekspos. Dalam buku ini, mereka mencoba untuk membuka mata kita tentang sebuah relaita yang ada. Selain itu, dalam novel ini pun dilengkapi sebuah karya-karya lagu ciptaan Bondan Prakoso & Fade 2 Black yang menjadi sebuah inspisrasi cikal-bakal terlahirnya novel ini. Beberapa interlude dalam novel ini pun bisa meyodorkan para pembaca seputar fakta-fakta yang ada.

Ya, sesuai namanya, novel ini memang tidak sepenuhnya sempurna. Misalnya ucapan-ucapan kasar yang secara terbuka dituliskan dalam buku ini mungkin sedikit mengurangi kesempurnaannya bagi pandangan beberapa orang.

Buku ini setidaknya bisa manambah daftar bacaan yang harus anda baca, terutama bagi para pelaku pendidikan (pelajar dan mahsiswa) dan pemerhati pendidikan. Cerita yang sederhana dan memberikan banyak pesan tentang budi pekerti yang baik sebagai bangsa Indonesia yang berpendidikan kesemuanya terangkum dalam buku yang satu ini. Selamat membaca. (Redza)



Wake up everyone,
Cause now it’s time to face the revolution!
Save our soul…We need a new world!
Save our soul…Ready for changes!
Save our soul…Prepare your self for revolutin!
(Save Our Soul, Bondan Prakoso & Fade 2 Black, For All, 2010)



Sumber Tulisan
Share:

Populer di Indonesia

Sahabat Sejati

Informasi Terkini

Populer Bulanan

Populer Mingguan

Kirim Pesan

Nama

Email *

Pesan *

Arsip Blog