Belajar Bahasa Indonesia Online SD SMP SMA KBBI PUEBI Buku Materi Pelajaran Tugas Latihan Soal Ujian Sekolah Penilaian Harian Silabus

Pencarian

23 April 2013

Wawancara Presiden RI dengan TVRI oleh Soegeng Sarjadi (Bagian 4)

Soegeng Sarjadi:
Very good, Pak. Very good, Pak. Saya harus menyampaikan ini kepada Bapak Presiden. Saya bertanya sama Jimly Asshiddiqie, seorang ahli hukum tata negara. Ini kan kadang-kadang sering diungkapkan di tengah-tengah kegaduhan itu soal impeachment. “Pak Jimly, yang bisa di-impeach itu apa sih sesungguhnya?” Pak Jimly menjawab, “Semua yang directly elected: walikota, gubernur, bupati. Kalau selama dia direcly elected, itu shall be subject to impeachment.”

Ini hanya untuk mengetahui konotasi yang Bapak bilang tadi. Jadi kalau ada masalah di Sampangan, masalah garam, ya bupatinya, masa demonya di depan Istana, kan kurang lebih.

Ini harus mendidik kepada umum. Ada bupati, ada walikota, ada gubernur. Masing-masing membawahi. Dan ada juga gubernur, bupati yang bagus, banyak, Pak, sekarang ini.

Presiden Republik Indonesia:
Ya, ya.

Soegeng Sarjadi:
It takes time.

Presiden Republik Indonesia:
Mas, Mas Sugeng, kalau impeachment begini. Ini juga karena sering dibicarakan di mana-mana begitu ya. Impeachment itu diatur dalam Undang-Undang Dasar. Ada pasal-pasal tentang impeachment: impeachment article, ada. Seorang presiden atau wakil presiden diberhentikan karena A, B, C, D.

Tetapi, kegaduhan politik yang di luar, apapun, seolah-olah presiden bisa diturunkan di jalan.

Soegeng Sarjadi:
Good point.

Presiden Republik Indonesia:
Ya, itu yang terjadi. Saya kira di negara manapun, seorang presiden bisa diturunkan, di-impeach, manakala melanggar.

Soegeng Sarjadi:
1, 2, 3 yang diatur.

Presiden Republik Indonesia:
Dalam Undang Undang Dasar. Sebagai contoh, ada sekarang gerakan, “SBY harus mundur sekarang, turun sekarang karena gagal.” Setelah dicek oleh teman-teman, “Gagalnya di mana?” “Ya pokoknya gagal, pokoknya tidak berhasil.” Kalau itu menjadi budaya dan tradisi politik kita, siapapun jadi presiden, barangkali tiga bulan turun, diganti lagi, “Gagal, pokoknya gagal,” tiga tahun turun.

Itu salah satu kematangan berdemokrasi dan kematangan berpolitik kita. Ada aturannya. Ada aturan main untuk menentukan seorang presiden, menteri, gubernur, bupati, dan walikota itu gagal dalam embanan tugasnya ada aturannya.

Dan kalau sudah menyangkut impeachment, sekali lagi, harus berkaitan dengan artikel impeachment itu, misalnya berkhianat kepada negara. Yang kedua, melaksanakan kejahatan yang luar biasa, misalnya korupsi, melakukan tindakan tercela, sakit atau lumpuh sehingga tidak bisa menjalankan tugasnya. Jadi, itu jelas itu.

Tapi, kadang-kadang, “Kan ada impeachment. Kita impeach saja dengan alasan yang ‘pokoknya’.” Saya pikir sudah saatnya bangsa ini memahami. Dengan demikian, menjadi baik kehidupan bernegara. Kan topiknya sekarang bernegara.

Soegeng Sarjadi:
Yes, bernegara. Saya tadi itu mewakili publik. Jadi now, sekarang, clear. Sebaiknya kalau kita bicara adalah bernegara.

Saya sekarang menuju ke bernegara, Pak, ya. Bapak Presiden, kita nomor satu produsen sawit. Kita, kalau enggak salah, nomor satu lada. Geothermal kita is going to be the biggest, one of the biggest in the world. Kemudian gas kita, minyak kita saya kira masih potential itu hampir 86 miliar barrel potentially, tapi yang udah proven baru 4,7.

Pertanyaan saya, Pak, do you believe we can be negara adidaya di 2045 perhitungan saya?

Presiden Republik Indonesia:
Ya, kita punya mimpi, punya cita-cita. Saya kira teman-teman saya, rakyat Indonesia, juga punya mimpi yang baik tentang negeri kita.

Mas Soegeng, saya ingin berpikir secara realistik, melihat potensi kita, trend kita akhir-akhir ini, tahun-tahun terakhir ini, peluang yang tersedia pada tingkat dunia, maka saya punya tesis bahwa abad 21 ini Indonesia bisa menjadi negara maju. Bisa terpulang bagi kita. Kalau kita bekerja keras, sampai.

Soegeng Sarjadi:
Good point.

Presiden Republik Indonesia:
Tetapi, tahun 2045. Jadi, dari sekarang berarti sekitar berapa tahun lagi itu?

Soegeng Sarjadi:
30-an.

Presiden Republik Indonesia:
Ya, kita akan berada pada posisi yang ekonomi kita kuat, strong economy, kuat dan adil. Yang kedua, politik dan demokrasi kita akan stable, stabil.

Soegeng Sarjadi:
Mature.

Presiden Republik Indonesia:
Matang, mature. Dan yang ketiga, sebuah bangsa itu akan terus berkembang manakala peradabannya tinggi, civilizations: ya pengetahuannya maju, politiknya baik, good society, tradisinya juga baik, dan seterusnya.

Kita harus bekerja sangat keras dengan cara lebih bersatu, dengan visi, dengan kepemimpinan, bersama-sama untuk menuju ke keadaan seperti itu.

Yang digambarkan oleh Mas Soegeng tadi itulah potensi kita, sekaligus peluang atau opportunity. Kita punya potensi sumber daya energi dan juga pertanian yang luar biasa, disebutkan tadi. Tinggal bagaimana kita menjadikan semua itu menjadi industri, bukan hanya komoditas dagang semata, tapi industri, hulu, hilir, dengan teknologi, dengan sumber daya manusia, dengan policy yang tepat, maka kita memiliki keunggulan kompetitif, bukan hanya komparatif. Kalau itu bisa kita bangun tahun ini, tahun-tahun depan, lima tahun, sepuluh tahun, maka semua itu akan menjadi kontributor utama untuk menuju strong and just economy, ekonomi yang kuat tapi juga adil.

Saya percaya penuh, dan arah kita ke sana. Oleh karena itu, kalau ini diimbangi dengan politik dan demokrasi yang lebih matang, lebih bersatu bangsa ini, kemudian memajukan ilmu pengetahuan atau elemen utama dari peradaban kita, civilizations, maka meskipun saya tidak menyebut abad 21 kita menjadi super power, adidaya, tapi kita akan menjadi negara besar.

Kita pun sekarang sudah G20. Masih banyak masalah, masih ada korupsi, birokrasi kita banyak yang belum beres, infrastruktur kurang, hukum kadang-kadang tidak tegak benar, kita masuk G20. Pertumbuhan kita tertinggi di ASEAN dan di G20 juga tinggi. Saya yakin, kalau semua kita beresi, kita bikin benar dengan semangat, dengan keyakinan tadi, sampai.

Soegeng Sarjadi:
2045.

Presiden Republik Indonesia:
Menjadi negara besar, big power, major power yang tentu menjadi harapan dan cita-cita kita semua.



===============
Bagian 1
Bagian 2
Bagian 3
Bagian 4
Bagian 5
===============



Sumber Tulisan
Share:

Populer di Indonesia

Sahabat Sejati

Informasi Terkini

Populer Bulanan

Populer Mingguan

Kirim Pesan

Nama

Email *

Pesan *

Arsip Blog