Belajar Bahasa Indonesia Online SD SMP SMA KBBI PUEBI Buku Materi Pelajaran Tugas Latihan Soal Ujian Sekolah Penilaian Harian Silabus

Wanita Cantik Lahir Batin, Calon Istri Idaman

Wanita Cantik Lahir Batin, Kamu Harus Segera Nikahi Dia Model wanita seperti ini sangat langka. Baca selengkapnya: https://www.genpi.co/gaya-hidup/33478/wanita-cantik-lahir-batin-kamu-harus-segera-nikahi-dia

5 Mobil Mewah Termahal Yang Pernah Dijual di Indonesia

Punya khalayak otomotif yang kuat, lima mobil mewah termahal ini pernah dijual di Indonesia! https://carro.id/blog/5-mobil-mewah-termahal-yang-pernah-dijual-di-indonesia/

Timnas Indonesia U-16 menjuarai Piala AFF U-16

Bola.net - Asisten Shin Tae-yong, Nova Arianto mengapresiasi keberhasilan Timnas Indonesia U-16 menjuarai Piala AFF U-16 2022. https://www.bola.net/tim_nasional/timnas-indonesia-juara-piala-aff-u-16-2022-asisten-shin-tae-yong-jangan-layu-sebelum-berkemba-ca151c.html

Tesla Cybertruck Asli dalam Video Baru Dari Peterson

Diupload: 13 Apr 2023, Museum Otomotif Peterson memiliki prototipe Cybertruck pertama yang dipamerkan dalam pameran, selengakapnya di https://id.motor1.com/news/662022/tesla-cybertruck-asli-museum-peterson/

Kabar Baik untuk ARMY! BTS Kembali Dinobatkan sebagai Penyanyi K-Pop Terpopuler

Dilansir PikiranRakyat-Cirebon.com dari laman Soompi, BTS kembali menempati peringkat pertama sebagai penyanyi K-Pop terpopuler https://cirebon.pikiran-rakyat.com/entertainment/pr-042118224/kabar-baik-untuk-army-bts-kembali-dinobatkan-sebagai-penyanyi-k-pop-terpopuler-di-bulan-juni-2021

Pencarian

27 Oktober 2012

15 Bahasa Daerah di Indonesia Punah

Sebanyak 15 bahasa daerah di Indonesia sudah punah dan 139 lainnya terancam punah. 

Untuk melihat daftar bahasa daerah di Indonesia, silakan buka halaman berikut:
Menurut Kepala Pusat Pengembangan dan Perlindungan Bahasa Badan Bahasa Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) Dr Sugiyono, hal itu disebabkan karena jumlah penuturnya sedikit dan hanya digunakan oleh kalangan generasi tua. Bahkan, bahasa etnis di Indonesia penuturnya tinggal beberapa saja.

Dia mengemukakan, bahasa daerah yang punah tersebut adalah bahasa yang berada di Maluku (11 bahasa), Papua Barat, Kepulauan Halmahera, Sulawesi dan Sumatera. ”Bahasa yang terancam punah terdapat di Kalimantan (1 bahasa), Maluku (22), Papua Barat dan Kepulauan Halmahera (67), Sulawesi (36), Sumatera (2), Timor-timor dan Bima, Sumbawa (11),” katanya dalam Seminar Internasional Strategi Pelestarian dan Pengembangan Budaya Lokal dalam Bingkai Global di Perpustakaan UNS, Kamis (11/10).

Ia mengungkapkan, salah satu upaya untuk menyelamatkan bahasa daerah adalah menggunakannya sebagai bahasa pengantar dalam dunia pendidikan. Penggunaan bahasa daerah diizinkan oleh pemerintah berdasarkan UU No 20/2003.

”Lebih menguntungkan jika dipakai sebagai bahasa pengantar. Kalau hanya pelajaran bahasa daerah, tidak akan efektif karena siswa sekolah heterogen dan mereka menggunakan bahasa Indonesia untuk berkomunikasi.”

Gunakan Bahasa Daerah

Selain itu, ia juga menganjurkan agar setiap orang tua terbiasa menggunakan bahasa daerah di rumah. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan harus mulai mewajibkan setiap murid menguasai setidaknya satu bahasa daerah. Hal ini dilakukan agar bahasa daerah tidak punah.

Menurut Sugiyono, khazanah bahasa dan sastra di Indonesia sangat beragam, tetapi sebagian besar dari keragaman itu berada dalam kondisi yang memprihatinkan. Beberapa bahasa masih tergolong dalam posisi aman, tetapi tidak sedikit yang dalam posisi terancam, hampir punah, atau bahkan telah punah.

Dia menjelaskan, dasar hukum yang melandasi kebijakan penanganan bahasa dan sastra daerah diberikan baik dalam UUD 1945 maupun UU 24 Tahun 2009. Keduanya mencerminkan kemauan politik pemerintah yang nyata, tetapi realisasi upaya pengembangan, pembinaan, dan perlindungan bahasa dan sastra daerah belum optimal. Dalam rangka optimalisasi, diperlukan perda perlindungan bahasa daerah.

Badan PBB yang membidangi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan UNESCO telah mencanangkan tanggal 21 Februari sebagai hari bahasa ibu internasional. Hal itu dilakukan, karena hampir semua bahasa daerah yang berada di sejumlah negara di dunia terancam punah. 



Share:

Cara Pengajaran Bahasa dan Sastra yang Baik dan Benar

BAHASA memiliki peranan sentral dalam perkembangan intelektual, sosial, dan emosional siswa. Bahasa juga menjadi penunjang keberhasilan siswa dalam mempelajari semua bidang studi.

Pembelajaran bahasa Indonesia, diharapkan membantu siswanya untuk lebih dapat mengenal dirinya, bu­da­yanya, dan lingkungan sekitar. Selain itu, pembelajaran bahasa juga diarahkan untuk mengemukakan gagasan dan ber­partisipasi dalam masyarakat. Karena itu, siswa perlu dilatih menggunakan kemampuan analitis dan imajinasi yang ada dalam dirinya, terutama untuk pembelajaran bahasa Indonesia yang berkenaan dengan apresiasi sastra.

Secara jujur harus diakui, pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia di sebagian sekolah belum berlangsung seperti yang diharapkan. Guru cenderung menggunakan teknik pembelajaran yang bercorak teoretis dan hafalan sehingga kegiatan pembelajaran berlangsung kaku, monoton, dan membosankan. Mata pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia belum mampu melekat pada diri siswa sebagai sesuatu yang rasional, kognitif, emosional, dan afektif. Akibatnya, Bahasa dan Sastra Indonesia belum mampu menjadi mata pelajaran yang disenangi dan dirindukan oleh siswa. Imbas lebih jauh, kegagalan siswa dalam mengembangkan pengetahuan, keterampilan berbahasa, dan sikap positif terhadap Bahasa dan Sastra Indonesia.

Pandangan tentang pengajaran sastra pernah disampaikan Prof Suwarsih Madya (http://ganeca.blogspirit.com). Menurutnya, pengajaran sastra dapat memberikan andil yang signifikan terhadap keberhasilan pengembangan manusia yang diinginkan asal dilaksanakan dengan pendekatan yang tepat, yaitu pendekatan yang dapat merangsang olah hati, olah rasa, olah pikir, dan olahraga.

Pada hakikatnya, pembelajaran bahasa Indonesia dan apresiasi sastra berperan sangat penting dalam pembelajaran bahasa Indonesia. Hal itu terbukti dalam Kurikulum 1968 sampai sekarang (KTSP), apresiasi sastra merupakan materi pembelajaran yang harus diajarkan kepada siswa mulai sekolah dasar sampai sekolah lanjutan tingkat atas (baik SMA maupun SMK).

Pengajaran sastra sebenarnya punya dua tujuan. Pertama, pengetahuan sastra diperoleh dengan membaca teori, sejarah, dan kritik sastra. Kedua, pengalaman sastra dengan cara membaca melihat pertunjukan karya sastra dan menulis karya sastra.

Pengalaman Sastra

Aplikasinya, dalam mengajar bahasa Indonesia atau apresiasi karya sastra harus memperoleh pengetahuan yang berangkat dari pengalaman karya sastra. Artinya, untuk mengajarkan sastra, guru harus mampu memberikannya berdasarkan karya sastra itu. Sebagai contoh, untuk memperoleh teori tentang unsur-unsur dalam roman/novel atau karya sastra lain, seorang guru harus memperkenalkan roman/novel tersebut dengan cara mengkaji dan mengapresiasinya.

Tugas seorang guru mengarahkan para siswanya untuk menemukan jawabannya sendiri berkenaan dengan unsur-unsur yang sesuai dengan rambu-rambu yang telah disediakan guru dan harus sesuai dengan pengajaran yang telah ditentukan. Artinya, mengajarkan karya sastra itu jangan melenceng dari aturan yang disediakan dalam kurikulum sekarang. Karena itu, guru sastra harus dapat membawa siswanya kepada karya sastra yaitu dengan adanya komunikasi atau keterlibatan langsung siswa dengan karya sastra.

Kurikulum membebaskan guru untuk memakai berbagai metode secara bervariasi dalam penyajian materi tertentu sehingga tujuan pembelajaran tercapai. Konsep dan teori sastra dan sejarah sastra harus dikurangi. Kegiatan pengajaran sastra harus difokuskan pada pengakraban siswa dengan karya sastra sehingga siswa dapat menemukan keasyikan personal dalam membaca, mengkritik, dan mengkreasi teks.

Penerapan multitafsir dan bukan monotafsir dalam mengapresiasi sastra harus dilakukan. Dengan menerapkan multitafsir maka kreativitas siswa dalam mengapresiasi sastra akan semakin berkembang. Oleh karena itu, penggunaan soal bentuk isian atau soal uraian lebih tepat digunakan dalam evaluasi pembelajaran sastra. Penggunaan soal bentuk lain, pilihan ganda misalnya, memaksa siswa untuk memilih satu jawaban yang dianggap paling tepat oleh pembuat soal menyebabkan interpretasi siswa tidak berkembang.

Dedi Wijayanti,  
Dosen Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
FKIP Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta



Share:

26 Oktober 2012

Pemkab Bekasi Kekurangan 9.000 PNS

Sejak diberlakukannya moratorium (penghentian sementara) calon pegawai negeri sipil (CPNS), Pemerintah Kabupaten Bekasi hingga saat ini kekurangan hingga 9.000 PNS di lingkungan pemerintahannya.

Moratorium CPNS tersebut dikeluarkan berdasarkan kesepakatan 3 menteri yang melibatkan Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara (Menpan), Menteri Dalam Negeri (Mendagri), dan Menteri Keuangan (Menkeu) dan diberlakukan sejak 1 September 2011 hingga 31 Desember 2012.

Kepala Bidang Pengembangan Pegawai pada Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kabupaten Bekasi, Mulyadi saat ditemui di ruang kerjanya, Selasa (16/10) mengaku, hingga saat ini pihaknya tidak bisa menambah pegawai di beberapa satuan kerja perangkat daerah (SKPD) karena terbentur adanya moratorium CPNS dari pemerintah pusat. Sedangkan, setiap tahunnya jumlah pegawai di Pemerintahan Kabupaten Bekasi terus mengalami pengurangan karena pensiun.

Dalam kesempatan itu, Mulyadi menjelaskan, saat ini jumlah PNS yang masih tercatat di Kabupaten Bekasi mencapai 13.793 orang. Akan tetapi, jumlah tersebut belum dikurangi PNS yang sudah pensiun. “Setiap tahunnya, rata-rata PNS yang pensiun mencapai 250 orang untuk semua SKPD. Hingga saat ini Pemerintah Kabupaten Bekasi kekurangan pegawai mencapai sembilan ribu orang. Kami tidak bisa membuka formasi pendaftaran CPNS, karena masih diberlakukannya SKB (Surat Kesepakatan Bersama) Tiga Menteri tentang moratorium CPNS,” kata Mulyadi.

Saat disinggung mengenai akan berakhirnya waktu moratorium CPNS tersebut, Mulyadi menjelaskan, pihaknya tidak bisa langsung menutupi kekurangan pegawai sekaligus. Sebab, formasi penerimaan PNS di suatu pemerintahan langsung ditentukan oleh pemerintah pusat yang disesuaikan dengan belanja daerah.

“Pemerintah daerah sifatnya hanya mengajukan kebutuhan pegawai ke pemerintah pusat dalam hal ini Kemendagri (Kementerian Dalam Negeri). Nanti, Kemendagri yang akan menentukan jumlah pegawai yang akan direkrut di suatu pemerintahan daerah yang disesuaikan dengan belanja daerah,” ucapnya.

Dijelaskan Mulyadi, penerimaan CPNS bisa dilakukan oleh suatu daerah apabila belanja daerahnya tidak melebihi 50 persen dari jumlah anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD).

“Moratorium CPNS dari SKB tiga menteri kan cukup jelas, daerah yang belanja pegawainya di atas 50 persen dari APBD, maka tidak diperkenankan melakukan penerimaan PNS. Untuk Kabupaten Bekasi masih sangat bisa dilakukan penambahan PNS, khususnya guru dan tenaga medis yang masih banyak kekurangan tenaga. Saat ini belanja daerah Kabupaten Bekasi mencapai 44 persen dari APBD,” ungkapnya.
Meski dianggap memungkinkan untuk dilakukannnya penambahan PNS, diakui Mulyadi, penerimaan menjadi PNS tetap dilakukan secara bertahap. Sebab, apabila dilakukan sekaligus, maka anggaran pun akan habis untuk belanja pegawai. “Setelah moratorium ini berakhir, kami pun akan mengajukan pembukaan formasi pegawai yang diperlukan kepada Kemendagri, karena kebutuhan pegawai ini sangat vital dalam menjalankan roda pemerintahan,” katanya.
Share:

Penulisan Gelar yang Benar

Penulisan gelar dengan mengikuti nama penyandang gelar yang ditulis dengan huruf balok (kapital), gelar tetap ditulis sesuai dengan penulisan gelar yang benar. Jika gelar tersebut terdapat huruf peluncur sebagai bagian dari rangkaian satu kata, sebagai misal, gelar S.Ag., S.Pd., S.Pt., huruf g, d, dan t yang posisinya sebagai huruf peluncur dari rangkaian satu kata, tidak ditulis dengan huruf besar. 

Perhatikan beberapa contoh di bawah ini:

Penulisan yang Benar

Hadi Mulya, S.Pd.                 
Hadi Mulya, S.Ag.
Hadi Mulya, S.Pt.                           

Penulisan yang Salah

HADI MULYA, S.PD. atau HADI MULYA, S.Pd.
HADI MULYA, S.AG. atau HADI MULYA, S.Ag.
HADI MULYA, S.PT. atau HADI MULYA, S.Pt.
Di dalam aturan kebahasaan, nama orang tidak dibenarkan ditulis dengan huruf balok (kapital), kecuali untuk kepentingan tertentu. Jika ditulis, huruf balok (kapital) hanya dibenarkan ditulis pada awal kata nama orang. Karena itu, penulisan gelar dengan mengikuti nama penyandang gelar yang sama-sama ditulis menggunakan huruf balok, tidak hanya salah, tetapi sudah salah kaprah.


Berikut ini contoh-contoh penulisan gelar yang benar.

Gelar Sarjana

S.Ag. (Sarjana Agama)
S.Pd. (Sarjana Pendidikan)
S.Si.  (Sarjana Sains)
S.Psi. (Sarjana Psikologi)
S.Hum. (Sarjana Humaniora)
S.Kom. (Sarjana Komputer)
S.Sn. (Sarjana Seni)
S.Pt. (Sarjana Peternakan)
S.Ked. (Sarjana Kedokteran)
S.Th.I. (Sarjana Theologi Islam)
S.Kes. (Sarjana Kesehatan)
S.Sos. (Sarjana Sosial)
S.Kar. (Sarjana Karawitan)
S.Fhil. (Sarjana Fhilsafat)
S.T. (Sarjana Teknik)
S.P. (Sarjana Pertanian)
S.S. (Sarjana Sastra)
S.H. (Sarjana Hukum)
S.E. (Sarjana Ekonomi)
S.Th.K. (Sarjana Theologi Kristen)             
S.I.P. (Sarjana Ilmu Politik)
S.K.M. (Sarjana Kesehatan Masyarakat)
S.H.I. (Sarjana Hukum Islam)
S.Sos.I. (Sarjana Sosial Islam)
S.Fil.I. (Sarjana Filsafat Islam)
S.Pd.I. (Sarjana Pendidikan Islam), dsb.


Gelar Magister

M.Ag. (Magister Agama)
M.Pd. (Magister Pendidikan)
M.Si. (Magister Sains)
M.Psi. (Magister Psikologi)
M.Hum. (Magister Humaniora)
M.Kom. (Magister Komputer)
M.Sn. (Magister Seni)
M.T. (Magister Teknik)
M.H. (Magister Hukum)
M.M. (Magister Manajemen)
M.Kes. (Magister Kesehatan)
M.P. (Magister Pertanian)
M.Fhil. (Magister Fhilsafat)
M.E. (Magister Ekonomi)
M.H.I. (Magister Hukum Islam)
M.Fil.I. (Magister Filsafat Islam)
M.E.I. (Magister Ekonomi Islam)
M.Pd.I. (Magister Pendidikan Islam), dsb.
S.Th.K. (Sarjana Theologi Kristen)

Gelar Sarjana Muda Luar Negeri

B.A. (Bechelor of Arts)
B.Sc. (Bechelor of Science)
B.Ag. (Bechelor of Agriculture)
B.E. (Bechelor of Education)
B.D. (Bechleor of Divinity)
B.Litt. (Bechelor of Literature)
B.M. (Bechelor of Medicine)
B.Arch. (Bechelor of Architrcture), dsb.

Gelar Master Luar Negeri

M.A. (Master of Arts)
M.Sc. (Master of Science)
M.Ed. (Master of Education)
M.Litt. (Master of Literature)
M.Lib. (Master of Library)
M.Arch. (Master of Architecture)
M.Mus. (Master of Music)
M.Nurs. (Master of Nursing)
M.Th. (Master of  Theology)
M.Eng. (Master of Engineering)
M.B.A. (Master of Business Administration)
M.F. (Master of Forestry)
M.F.A. (Master of Fine Arts)
M.R.E. (Master of Religious Ediucation)
M.S. (Mater of Science)
M.P.H. (Master of Public Health), dsb.



Gelar doktor luar negeri yang sering kita jumpai di Indonesia, dan contoh penulisannya:


Ph.D. (Doctor of Philosophy);                     
=>               Sigit Sugito, Ph.D.

Ed.D. (Doctor of Education);                      
=>               Sigit Sugito, Ed.D.

Sc.D. (Doctor of Science);                           
=>               Sigit Sugito, Sc.D.

Th.D. (Doctor of Theology);                        
=>               Sigit Sugito, Th.D.

Pharm.D. (Doctor of Pharmacy);                
=>                Sigit Sugito, Pharm.D.

D.P.H. (Doctor of Public Health);               
=>               Sigit Sugito, D.P.H.

D.L.S. (Doctor of Library Science);            
=>                Sigit Sugito, D.L.S.

D.M.D. (Doctor of Dental Medicince);       
=>                Sigit Sugito, D.M.D.

J.S.D. (Doctor of Science of Jurisprudence).
=>               Sigit Sugito, J.S.D., dsb.



Share:

Sejarah Idul Adha (Nabi Ibrahim A.S. dan Nabi Ismail A.S.)

Tulisan berikut ini adalah transkrip dari ceramah yang disampaikan oleh KH. Jamhari Abdul Jalal, Lc di Pondok Pesantren Darunnajah Cipining Bogor. Dengan tema : Ibadah Qurban Idul Adha: Kisah Sejarah Nabi Ibrahim Dan Nabi Ismail


Nabi Ibrahim menyampaikan kepada anaknya,

إِنِّي أَرَى فِي الْمَنَامِ أَنِّي أَذْبَحُكَ فَانْظُرْ مَاذَا تَرَى

“Sungguh aku telah bermimpi bahwa aku menyembelih kamu (Ismail), – Aku diperintahkan agar aku menyembelih kamu, wahai Ismail. – Bagaimana menurutkanmu Ismail? Bapak gelisah karena mimpi ini.” Ternyata jawaban dari anaknya di luar dugaan. Ia tidak mengatakan, “Jangan!”, “Tidak mau. Saya tidak mau disembelih.”, atau “Ayah jahat,” misalnya. Ternyata jawaban dari Ismail,

يَا أَبَتِ افْعَلْ مَا تُؤْمَرُ سَتَجِدُنِي إِنْ شَاءَ اللَّهُ مِنَ الصَّابِرِين

“Wahai Bapakku, lakukan saja. Aku insya Allah termasuk orang-orang yang siap dengan sabar menghadapi perintah Allah ini.” “Jadi pendapatmu seperti itu?” “Iya, itu adalah perintah dari Allah. Lakukan saja, jangan ragu-ragu. Saya Insya Allah termasuk orang-orang yang sabar dalam menghadapi ujian seperti ini.” Sang orang tua, Nabi Ibrahim, mendapat dukungan terhadap mimpinya itu. Saat itu Nabi Ibrahim hanya bisa berkata, “Ya sudah, bismillah kalau begitu. Saya siapkan pisau yang tajam.” Pisau itu diasahnya bolak-balik sampai tajam betul. Jangan sampai nanti nyangkut dan sebagainya, karena anak sudah siap.

Nabi Ibrahim tidak pernah menduga bahwa anaknya, Ismail, setinggi itu kesabarannya. Bahkan dengan tegarnya ia mengatakan,

يَا أَبَتِ افْعَلْ مَا تُؤْمَرُ سَتَجِدُنِي إِنْ شَاءَ اللَّهُ مِنَ الصَّابِرِين

“Bapakku, lakukan saja – jangan ragu-ragu – apa yang Allah perintahkan. Insya Allah bapak akan melihat saya tegar, siap.” Tentu saja bapaknya mendapatkan dorongan/dukungan yang luar biasa. “Kalau memang begitu, bismillah saya akan melaksanakan perintah Allah.” Diambillah golok dan diasah bolak-balik hingga tajam dengan semata-mata ingin mendapatkan ridha Allah. Anak pun tega untuk dipotong demi mendapatkan ridha Allah Swt. Ibu untuk mendapatkan ridho Allah, ada sedikit saja di rumah sudah tidak mau.

Ketika itu datanglah setan sambil berkata, “Ibrahim, kamu orang tua macam apa kata orang nanti, anak saja disembelih?” “Apa kata orang nanti?” “Apa tidak malu? Tega sekali, anak satu-satunya disembeli!” “Coba lihat, anaknya lincah seperti itu!” “Anaknya pintar lagi, enak dipandang, anaknya patuh seperti itu kok dipotong!” “Tidak punya lagi nanti setelah itu, tidak punya lagi yang seperti itu! Belum tentu nanti ada lagi seperti dia.” Nabi Ibrahim sudah mempunya tekat. Ia mengambil batu lalu mengucapkan, “Bismillahi Allahu akbar.” Batu itu dilempar. Akhirnya seluruh jamaah haji sekarang mengikuti apa yang dulu dilakukan oleh Nabi Ibrahim ini di dalam mengusir setan dengan melempar batu sambil mengatakan, “Bismillahi Allahu akbar.”

Jadi sekarang semua jamaah haji wajib melontar jumrah. Di sana jumrah itu sebenarnya sebagai tanda semacam tugu. Bentuknya semacam tiang seperti ini, semacam tugu ke atas bisa dilihat dan dilempar dengan niat bukan melempar tiangnya sebanyak tujuh kali.

Setan/iblis tidak putus asa, “Ah, bapaknya tidak bisa juga. Biar istrinya.” Istrinya didatangi sama iblis. “Kamu mempunyai suami seperti itu, masak kamu yang capek, kamu yang melahirkan, kamu yang membesarkan, suami kamu enak saja mau menyembelih anak itu. Apa kamu orang perempuan memang tidak mempunyai perasaan?” Ia dibujuk dengan bermacam-macam cara. Tapi istrinya juga sudah sama-sama bertekat karena tahu bahwa anaknya juga sudah siap seperti itu. Ia pun mengambil batu dan mengucapkan, “Bismillahi Allahu akbar.”

Kalau lemparan pertama berada di satu tempat, lemparan yang kedua berbeda.  Lemparan yang pertama sekarang diperingati sebagai jumrah aqabah. Sedangkan yang kedua adalah jumrah wustha namanya. Itu adalah ibunya. Yang terakhir setan menggoda Ismail. “Eh, kamu tidak tahu kalau hidup ini enak, kok kamu nurut saja sih. Kamu masih bisa ini masih bisa itu di dalam hidup ini. Kamu kok nurut saja padahal setelah itu kamu mati, tidak bisa apa-apa.” Ismail juga mengambil batu lalu melempar setan sambil mengucapkan, “Bismillahi Allahu akbar.” Dilemparlah setan ini tiga kali hingga sekarang berwujud menjadi jumrah sughra.

Karena setan ini sudah minggir semua sebab dilempari dan mereka tidak menggoda lagi, Ibrahim dengan mudah melaksanakan niatnya. Ismail dimiringkan ibarat kambing yang mau dipotong, dikasih ganjel, dan sebagainya. Goloknya juga sudah dicoba memang sudah tajam betul. Ketika Ibrahim mengucapkan, “Bismillahi Allahu akbar,” ternyata bukan Ismail yang dipotong tetapi Allah ganti dengan kambing gibas. Ismail tetap berada di sampingnya dalam keadaan segar bugar. Yang dipotong bapaknya ternyata adalah kambing. Itulah asal usul kurban, hari raya Kurban. Dalam bahasa arabnya berarti Idul Adha. Kemudian kita berkurban ini bahasa arabnya adalah udhhiyah, yaitu kambing kurban. 

Baiklah ibu-ibu sekalian, untuk itu pada kesempatan ini saya ingin menjelaskan tentang kurban itu. Ibu-ibu sekalian, kurban adalah memotong kambing pada hari raya Idul Kurban atau Idul Adha. Satu ekor kambing hanya untuk satu orang. Kurban satu ekor kambing tidak boleh untuk satu rumah. Niatnya, “Ini kurbannya orang satu rumah,” tidak boleh. Satu ekor kambing itu untuk satu orang. Ia bisa saja diniati untuk si bontot, misalnya. Bisa juga diniati untuk bapaknya atau untuk istrinya atau untuk anaknya yang pertama. Silahkan muter saja. Boleh seperti itu. Kalau kita mau ramai-ramai – Alhamdulillah semuanya ada. Dananya juga cukup. Ada bapak, ada istri, ada suami, ada anak, semuanya berjumlah tujuh. Kalau ini mau dijadikan satu, bisa, yaitu dengan berkurban seekor kerbau atau sapi. 

Kalau pada masa Rasulullah Saw. dulu adalah unta. Itu bisa saja. Jadi kalau kerbau itu bukan untuk sendiri, tapi untuk tujuh orang. Sapi juga untuk tujuh orang. Ini bisa dilakukan seperti itu. Tetapi kalau satu ekor kambing untuk ramai-ramai, tidak boleh. Misalnya, di sini para santri per kelas ramai-ramai membeli kambing. Saya kira itu namanya bukan Kurban. Kalau kamu membeli kambing ramai-ramai dan dipotong pada hari raya Idul Kurban, itu namanya kambing shodaqoh. Itupun kalau kamu bagi-bagi. Kalau dimakan sendiri, ya namanya patungan makan bersama. “Bagaimana ustadz sebagian dibagi pada yang lain dan sebagian dimakan sendiri?” Yang dibagikan pada orang lain namanya shadaqah, sedangkan yang dimakan sendiri bukan shadaqah.

“Satu orang bisa dua atau tiga kambing?”

“Tidak apa-apa, bu. Nanti saya jelaskan, ibu-ibu sekalian. Kalau ibu paham betul, mungkin ibu bisa mengatakan, “Saya sudah kurban sampai lima puluh kali, ustadz.” Bisa saja karena itu tidak ada kaitannya dengan jumlah kalau sudah sekali ya sudah tidak perlu lagi. Baiklah ibu-ibu sekaliyan, saya jelaskan saja bagaimana Rasulullah menjelaskan pada kita tentang kurban ini. Sebenarnya setiap ibadah itu diberikan balasan oleh Allah Swt. Shalat juga diberikan balasan. Macam-macamlah balasan shalat itu; di antaranya adalah ampunan dosa. Karena yang kita minta macam-macam, maka dengan shalat itu Allah juga akan memberikan yang macam-macam; rizki lancar dan sebagainya.

Itu shalat. Sekarang kalau kurban itu apa? Rasulullah Saw. pernah ditanya oleh para sahabat,

قال أصحاب رسول الله صلى الله عليه وسلم : ما هذه الأضاحي ؟ قال : سنة أبيكم إبراهيم

“Para sahabat bertanya kepada Rasulullah, ‘Ya Rasulullah, berkurban itu apa sih maksudnya?’” Memotong kambing kurban pada hari raya atau pada hari idul adha itu apa sih sebenarnya? Rasulullah Saw. menjawab bahwa kurban itu adalah tradisi yang dilakukan oleh kakekmu Ibrahim as. Jadi Nabi Ibrahim itu yang pertama kali berkurban. Pada awalnya niat Nabi Ibrahim sebenarnya bukan mengurbankan kambing. Karena menjalankan perintah Allah Swt. anaknya siap untuk dijadikan kurban. Tetapi Allah menggantinya dengan hewan kurban. Sejak Nabi Ibrahim memotong anaknya dan ternyata itu adalah kambing, Nabi Ibrahim melakukan seperti itu. Ini adalah tradisi yang telah dilakukan oleh kakekmu Nabi Ibrahim.

قالوا : فما لنا فيها ، يا رسول الله ؟ قال : بكل شعرة من الصوف حسنة .

Para sahabat bertanya lagi, “Kalau kita berkurban, kita dapat apa?” “Kita dapat apa kalau kita berkurban, wahai Rasulullah?” Artinya, kita nanti akan dibalas apa oleh Allah Swt.? Rasulullah menjawab bahwa setiap rambut dari bagian-bagian yang ada di kambing itu Allah akan berikan satu kebaikan. “Ibu, ada yang pernah menghitung rambut di telinga ini berapa?” Banyak sekali jumlahnya. Di kaki saja, di kikil kaki yang biasa ibu bakar itu kira-kira berapa rambutnya? Atau di mata itu yang sedikit itu berapa rambutnya?

لكل شعرة حسنة

“Setiap satu rambut itu Allah akan berikan kebaikan.” Ibu ingin kebaikan kan? Baju ingin yang baik. Makanan yang dimakan maunya juga makanan yang baik. Semuanya ingin dalam kondisi yang baik. Rizki yang kita dapatkan juga rizki yang baik. Segala sesuatunya ingin yang baik-baik. Allah akan berikan satu kebaikan untuk setiap rambutnya. Jadi besar sekali pahalanya itu, bu. Pertanyaan tadi, “Kita sudah satu kali berkurban, kalau dua atau tiga kali apa tidak kebanyakan, ustadz?” Apa ada orang yang sudah merasa cukup dengan mendapatkan kebaikan dengan jumlah tertentu? Yang namanya manusia sudah mendapatkan yang banyak juga ingin lebih banyak lagi.

Nah, jadi kalau ibu-ibu memang benar-benar ingin kebaikan, ayo silahkan. Kalau tahun ini tidak bisa, tahun depan masih ada barangkali. Niati beli kambing yang masih kecil, harganya tidak seberapa. Kambing itu dipelihara selama satu tahun. Kalau sudah besar, dipotong, sudah bisa jadi kurban. Setiap rambut itu akan Allah berikan kebaikan. Berapa banyak kebaikan yang Allah berikan pada diri kita? Kalau kita bilang tidak terhitung banyaknya karena kita belum pernah menghitung dan saya yakin di dunia ini belum pernah ada orang yang mencoba menghitung. Itulah kebaikan yang Allah tawarkan. 

Allah tawarkan kepada Ibu-ibu, apakah Ibu mau mengambil kebaikan ini atau tidak. Silahkan, kalau memang mau, “Bismillah, dari sekarang nawaitu (saya niat),” sudah niat Ibu mau kurban. Ibu semua mau kurban, bu? Soal kapannya asal sekarang sudah niat, ya bu ya? Tidak bisa tahun ini, tahun depan. Tidak bisa tahun depan, tahun depannya lagi. Kalau kambing itu sekarang ini harganya satu juta yang besar, misalnya, untuk kurban, kalau Ibu menabung satu hari seribu saja, tiga tahun ibu sudah bisa kurban. Seribu, satu hari seribu. Kalau Ibu menabung lima ribu per hari, satu tahun Ibu bisa kurban dua ekor. 

Pilih yang mana, Bu? Pilih anaknya sekarang berapa? Yang anak mungkin tiga ratus atau dua ratus. Tapi kadang-kadang orang  yang mempunyai anak kambing bilang, “Tidak mau saya jual, masih kecil, kasihan.” Anak kambing umur enam bulan lepas dari susuan sekarang bisa sekitar tiga ratus atau mungkin empat ratus. Dipelihara satu tahun sudah langsung bisa untuk kurban. Tapi itu kan besar. Kalau Ibu mau dengan modal kecil, itu tadi juga bisa. Satu hari menyimpan lima ribu misalnya, maka satu tahun ibu sudah bisa kurban dua. Berarti kalau satu ekor, ya ibu menabung dua ribu lima ratus. Ibu menyimpan dua ribu setiap hari, insya Allah Ibu juga dapat untuk kurban itu selama satu tahun. 

Kira-kira ibu bisa menyimpan satu hari seribu, Bu? Bu, kira-kira bisa tidak? Bagaimana Bu? Apa kita di sini perlu ada simpanan untuk kambing kurban begitu? Nanti dicatat begitu Ibu? Bu, ini sudah lima ratus lebih ni Bu. Biarin masih nambah lagi misalnya, apa begitu? Boleh saja kita bantu. Kita bantu ibu menabung untuk kurban misalnya. Itu bisa saja, kalau Ibu mau.

لكل شعرة حسنة

“Setiap rambut itu akan menghasilkan satu balasan kebaikan dari Allah Swt.” Ini yang menarik bagi kita untuk kurban. Yang lain Rasulullah Saw. juga pernah menyampaikan kepada anaknya, Fatimah,

يا فاطمة قومي إلى أضحيتك فاشهديها فإن لك بأول قطرة تقطر من دمها يغفر لك ما سلف من ذنوبك قالت يا رسول الله هذا لنا خاصة أهل البيت قال لنا وللمسلمين

“Hai Fatimah, kamu sana lihat kambing kurbanmu! Kamu saksikan, Kamu lihat itu! Kambing kurbanmu lagi dipotong itu.” Fatimah ini anaknya. “Kamu coba lihat, darah yang pertama kali menetes jatuh ke tanah itu akan bisa menghapuskan dosa-dosamu, akan bisa menghilangkan, menghapuskan dosa-dosamu.” Jadi bukan saja bulunya yang Allah berikan balasan, yaitu setiap bulu itu satu kebaikan, tetapi darah yang menetes pertama kali itu akan bisa menghapuskan dosa-dosa yang telah kamu lakukan. Ini kata Rasulullah.

Ibu ingin dosanya diampuni? Tinggal  lakukan itu. Di sini ternyata darah yang menetes pertama kali itu akan bisa melenyapkan dosa-dosa yang telah lalu. Fatimah bertanya karena terkejut melihat begitu banyaknya, setiap bulu diberikan balasan dengan kebaikan kemudian sekarang setiap darah yang menetes bisa menghapuskan dosa,

قالت يا رسول الله هذا لنا خاصة أهل البيت قال لنا وللمسلمين

“Ya Rasulullah, apakah ini khusus untuk kita ahlul bait, keluarga Rasulullah?” Rasulullah menjawab, “Ini semua bagi siapa saja yang melakukan kurban itu akan mendapatkan seperti itu. Bukan hanya kita, keluarga rasul, tetapi juga seluruh orang Islam yang berkurban.” Bagaimana kalau yang kurban itu orang-orang kafir? Kadang-kadang orang kafir kalau seperti ini ikut-ikutan kurban, bu. Mereka membagi-bagi daging; orang Hindu, PT-PT, perusahaan, china-china itu melakukan kurban.

Orang-orang kafir itu, orang-orang yang bukan Islam itu, dikatakan di dalam al-Quran,

أعمالهم كسراب

“Amal perbuatan mereka itu seperti fatamorgana.”

Fatamorgana itu, kalau ibu lihat jalan yang baru diaspal dari jauh seakan-akan ada airnya, sepertinya ada airnya begitu, basah begitu, dari jauh kelihatannya basah, itu kalau di padang pasir kelihatannya seperti lautan, biru begitu, dilihat ada lautan di depan situ. Fatamorgana itu sering menipu orang. Kalau dihampiri sepertinya dekat di situ, tapi di depan sini tidak ada, masih ada di depan lagi begitu. Jadi orang yang mengejar fatamorgana itu tidak tahu semakin jauh sekali sudah terlewati. Itu fatamorgana. 

Biasanya pada siang hari kita lihat itu di jalan. Kalau kita di daerah sini tidak terlalu terasa karena naik turun, juga karena jalannya rusak. Tetapi kalau seperti jalan di Jakarta, di jalan tol dan sebagainya, biasanya seperti ada airnya, padahal bukan air. Kalau di padang pasir seakan-akan di depan ada air seperti laut, tetapi saat dihampiri ke sana, semakin jauh ternyata tidak ada di situ, masih di depan terus, di mana ini tempatnya? 

Nah, amal kebaikan yang dilakukan oleh orang-orang kafir, orang-orang non muslim itu, bagi mereka yang melakukan seakan-akan akan mendapatkan balasan, akan mendapat pahala, dibalas oleh Allah, tetapi kenyataannya mereka tidak mendapatkan apa-apa. Itu seperti PT-PT, China-china juga banyak, Bu. Katanya Extra Joss itu kurban satu juta kambing. Saya tidak tahu apakah orang Islam atau bukan? Tapi yang jelas saat kita diberi kambing, asalkan cara memotongnya benar, itu halal-halal saja, sekalipun yang memberi itu orang kafir. Orang kafir mengasih kambing hidup pada kita, kita terima apa tidak, Bu? Asal kita memotongnya dengan cara Islam, ya halal-halal saja. Tetapi kalau sudah dipotong oleh mereka, nah, di sini sekalipun kambing, kita harus menanyakan siapa yang memotong? Mereka. Mereka membaca bismillah atau tidak?

ما أهل لغير الله

Jadi ia dipotong bukan dengan nama Allah. Sekalipun ayam atau kambing itu menjadi haram.

Hati-hati Ibu membeli daging di pasar! Kadang-kadang ayam sudah mati, tapi dipotong dengan menggunakan mesin semuanya. Mereka telah dipotong sekalipun asalnya mati. Ibu-ibu bisa tidak membedakan ayam ini mati sebelum dipotong atau mati setelah dipotong? Bisa tidak, Bu? Sekarang bangkai itu dikasih kunyit sehigga tidak tampak lagi biru. Semuanya tampak kuning. Begitu kan? Ini sulit sekali, Bu. 

Saya di sini pernah memelihara ayam. Perhatikan, Bu, pengalaman saya. Ayam ini ketika ditangkap ada yang mati. Tapi yang mati ini oleh yang beli, yang bawa mobil, yang menempatkan ayam di keranjang-keranjang itu dibawa saja, padahal ayam itu sudah mati. Katanya nanti untuk pakan ini. Itu alasannya kepada kita. Tetapi di sana nanti masuk ditimbang lagi, masuk nanti akan dibayar. Artinya bangkai itu dijual. Bangkai itu nanti akan dipotong dan dicampur dengan yang ada. Apalagi kalau tidak dijual masih dalam keadaan utuh. 

Sekarang kan ayam dikuliti, diambil dagingnya, dijadikan nuget dan macam-macam, Bu; bakso, sate, dan sebagainya, semakin tidak tampak lagi, dijual untuk bubur ayam, untuk bakso, untuk sate, dipotong-potong, ditusuk-tusuki, kemudian dibakar, mau tampak apa? Rasanya sama saja. Nah, yang seperti ini semakin meragukan karena hampir setiap orang membeli ayam itu seperti itu. Maka kalau kita tidak yakin betul bahwa yang menyembelih itu orang Islam atau bukan, lebih baik ibu membeli ayam hidup  kemudian dipotong sendiri. Itu lebih aman.



Silakan baca selengkapnya di sini.
Share:

25 Oktober 2012

Raditya Dika Kambing Jantan Standup Comedy

Novel karya Raditya Dika: 
Kalian yang ingin menghubungi Radith untuk salam-salam, atau ada pertanyaan, bisa ke:

Email : raditya.dika@gmail.com

Twitter: @radityadika


Bagi kalian yang ingin mengundang Radith untuk Seminar/Workshop/Talkshow/Bedah buku, bisa menghubungi: Wira di 08161144235.

Untuk talkshow, Radith biasanya melakukan talkshow dengan gaya stand-up comedy. Selain itu, Radit juga dapat diundang untuk acara seminar pelatihan memasarkan blog, membuat blog menarik, dan menggunakan blog sebagai sarana untuk aktualisasi diri.

Tema lain adalah: creative writing, penulisan populer, dan membuat tulisan yang bisa diterbitkan. 

Share:

22 Oktober 2012

Mata Pelajaran di Sekolah (SD, SMP, dan SMA) akan Dikurangi

Terobosan dalam dunia pendidikan nasional terus dilakukan dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan. Saat ini pemerintah sedang mempertimbangkan untuk mengurangi jumlah mata pelajaran yang diajarkan di sekolah-sekolah di semua tingkatan di seluruh Indonesia.
Menurut Dr. Lambasdari, Pusat Kurikulum dan Buku Kementerian Pendidikan Nasional saat di Balikpapan, Jumat kemarin, pendidikan karakter bangsa ini telah diatur Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2010. Lambasdari menjelaskan, pelajaran sebagai manusia Indonesia ada pada pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan dan Bahasa Indonesia, dan juga pada pelajaran seni budaya, di mana bisa dimasukkan muatan lokal sesuai budaya suku bangsa setempat. Pelajaran itu diperkuat lagi dengan Pendidikan Agama sesuai dengan keyakinan siswa. Akan semakin baik bila orangtua menambah lagi pendidikan agama ini di rumah, ungkapnya.
Senada dengan Lambasdari, Totok Ismawanto, Kepala Seksi Kurikulum Dinas Pendidikan Kota Balikpapan mengharapkan untuk Sekolah Dasar, hanya akan ada 6 mata pelajaran. Semestinya kurikulum kita mengarah pada pengurangan jumlah mata pelajaran, ujarnya, Jumat (12/10/2012) lalu, seperti yang dilansir oleh Antaranews.
Totok menambahkan, saat ini, murid-murid SD masih belajar 13 mata pelajaran, siswa SMP belajar 14 mata pelajaran, dan siswa SMA harus mengikuti 16 pelajaran. Sementara itu, untuk Sekolah Menengah Pertama dan sederajat, maupun SMA sederajat, menurut Totok, menunggu kurikulum baru yang akan keluar.
Kemudian, lanjutnya, keenam mata pelajaran di SD setelah pengurangan nanti adalah adalah Bahasa dan Sastra Indonesia, Matematika, Pendidikan Agama, Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, dan satu mata pelajaran seni budaya, plus satu lagi pelajaran ilmu pengetahuan alam. Empat mata pelajaran pertama dipastikan pula akan tetap diajarkan di SMP dan SMA dan sekolah-sekolah yang sederajat.


Share:

21 Oktober 2012

Macam-macam Puisi Baru (Menurut Bentuknya)

Macam-macam puisi baru (menurut bentuknya)


Distikon

adalah puisi yang tiap baitnya terdiri atas dua baris (puisi dua seuntai).

Contoh:

Berkali kita gagal 
Ulangi lagi dan cari akal 
Berkali-kali kita jatuh 
Kembali berdiri jangan mengeluh 
(Or. Mandank)

 

Terzina

puisi yang tiap baitnya terdiri atas tiga baris (puisi tiga seuntai).

Contoh:

Dalam ribaan bahagia datang 
Tersenyum bagai kencana 
Mengharum bagai cendana 
Dalam bah’gia cinta tiba melayang 
Bersinar bagai matahari 
Mewarna bagaikan sari 
(Sanusi Pane)

 

Kuatrain

puisi yang tiap baitnya terdiri atas empat baris (puisi empat seuntai).

Contoh :

Mendatang-datang jua 
Kenangan masa lampau 
Menghilang muncul jua 
Yang dulu sinau silau 
Membayang rupa jua 
Adi kanda lama lalu 
Membuat hati jua 
Layu lipu rindu-sendu 
(A.M. Daeng Myala)

 

Kuint

adalah puisi yang tiap baitnya terdiri atas lima baris (puisi lima seuntai).

contoh:

Hanya kepada tuan 
Satu-satu perasaan 
Hanya dapat saya katakan 
Kepada tuan 
Yang pernah merasakan 
Satu-satu kegelisahan 
Yang saya serahkan 
Hanya dapat saya kisahkan 
Kepada tuan 
Yang pernah diresah gelisahkan 
Satu-satu kenyataan 
Yang bisa dirasakan 
Hanya dapat saya nyatakan 
Kepada tuan 
Yang enggan menerima kenyataan 
(Or. Mandank)

 

Sektet

adalah puisi yang tiap baitnya terdiri atas enam baris (puisi enam seuntai).

Contoh:

Merindu Bagia 
Jika hari’lah tengah malam 
Angin berhenti dari bernapas 
Sukma jiwaku rasa tenggelam 
Dalam laut tidak terwatas 
Menangis hati diiris sedih 
(Ipih)

 

Septime

adalah puisi yang tiap baitnya terdiri atas tujuh baris (tujuh seuntai).

Contoh:

Indonesia Tumpah Darahku
Duduk di pantai tanah yang permai 
Tempat gelombang pecah berderai 
Berbuih putih di pasir terderai 
Tampaklah pulau di lautan hijau 
Gunung gemunung bagus rupanya 
Ditimpah air mulia tampaknya 
Tumpah darahku Indonesia namanya 
(Mohammad Yamin)

 

Oktaf/Stanza

adalah puisi yang tiap baitnya terdiri atas delapan baris (double kutrain atau puisi delapan seuntai).

Contoh:

Awan 
Awan datang melayang perlahan 
Serasa bermimpi, serasa berangan 
Bertambah lama, lupa di diri 
Bertambah halus akhirnya seri 
Dan bentuk menjadi hilang 
Dalam langit biru gemilang 
Demikian jiwaku lenyap sekarang 
Dalam kehidupan teguh tenang 
(Sanusi Pane)

 

Soneta

adalah puisi yang terdiri atas empat belas baris yang terbagi menjadi dua, dua bait pertama masing-masing empat baris dan dua bait kedua masing-masing tiga baris. Soneta berasal dari kata sonneto (Bahasa Italia) perubahan dari kata sono yang berarti suara. Jadi soneta adalah puisi yang bersuara.

Di Indonesia, soneta masuk dari negeri Belanda diperkenalkan oleh Muhammad Yamin dan Roestam Effendi, karena itulah mereka berdualah yang dianggap sebagai ”Pelopor/Bapak Soneta Indonesia”. Bentuk soneta Indonesia tidak lagi tunduk pada syarat-syarat soneta Italia atau Inggris, tetapi lebih mempunyai kebebasan dalam segi isi maupun rimanya. Yang menjadi pegangan adalah jumlah barisnya (empat belas baris).

Contoh:

Gembala Perasaan siapa ta ‘kan nyala ( a ) 
Melihat anak berelagu dendang ( b ) 
Seorang saja di tengah padang ( b ) 
Tiada berbaju buka kepala ( a ) 
Beginilah nasib anak gembala ( a ) 
Berteduh di bawah kayu nan rindang ( b ) 
Semenjak pagi meninggalkan kandang ( b ) 
Pulang ke rumah di senja kala ( a ) 
Jauh sedikit sesayup sampai ( a ) 
Terdengar olehku bunyi serunai ( a ) 
Melagukan alam nan molek permai ( a ) 
Wahai gembala di segara hijau ( c ) 
Mendengarkan puputmu menurutkan kerbau ( c ) 
Maulah aku menurutkan dikau ( c ) 
(Muhammad Yamin)
Share:

Jenis-jenis Puisi Baru (Menurut Isinya)

Jenis-jenis Puisi Baru (Menurut Isinya)


Menurut isinya, puisi dibedakan atas: 

 

Balada 

adalah puisi berisi kisah/cerita. Balada jenis ini terdiri dari 3 (tiga) bait, masing-masing dengan 8 (delapan) larik dengan skema rima a-b-a-b-b-c-c-b. Kemudian skema rima berubah menjadi a-b-a-b-b-c-b-c. Larik terakhir dalam bait pertama digunakan sebagai refren dalam bait-bait berikutnya. 

Contoh: 

Puisi karya Sapardi Djoko Damono yang berjudul “Balada Matinya Seorang Pemberontak”.

 

Himne 

adalah puisi pujaan untuk Tuhan, tanah air, atau pahlawan. Ciri-cirinya adalah lagu pujian untuk menghormati seorang dewa, Tuhan, seorang pahlawan, tanah air, atau almamater (Pemandu di Dunia Sastra). Sekarang ini, pengertian himne menjadi berkembang. Himne diartikan sebagai puisi yang dinyanyikan, berisi pujian terhadap sesuatu yang dihormati (guru, pahlawan, dewa, Tuhan) yang bernapaskan ketuhanan.

Contoh: 

Bahkan batu-batu yang keras dan bisu
Mengagungkan nama-Mu dengan cara sendiri
Menggeliat derita pada lekuk dan liku
bawah sayatan khianat dan dusta.
Dengan hikmat selalu kupandang patung-Mu
menitikkan darah dari tangan dan kaki
dari mahkota duri dan membulan paku
Yang dikarati oleh dosa manusia.
Tanpa luka-luka yang lebar terbuka
dunia kehilangan sumber kasih
Besarlah mereka yang dalam nestapa
mengenal-Mu tersalib di datam hati.

(Saini S.K)

 

Ode 

adalah puisi sanjungan untuk orang yang berjasa. Nada dan gayanya sangat resmi (metrumnya ketat), bernada anggun, membahas sesuatu yang mulia, bersifat menyanjung baik terhadap pribadi tertentu atau peristiwa umum.

Contoh: 

Generasi Sekarang
Di atas puncak gunung fantasi
Berdiri aku, dan dari sana
Mandang ke bawah, ke tempat berjuang
Generasi sekarang di panjang masa 
Menciptakan kemegahan baru
Pantun keindahan Indonesia
Yang jadi kenang-kenangan
Pada zaman dalam dunia

(Asmara Hadi)

 

Epigram 

adalah puisi yang berisi tuntunan/ajaran hidup. Epigram berasal dari Bahasa Yunani epigramma yang berarti unsur pengajaran; didaktik; nasihat membawa ke arah kebenaran untuk dijadikan pedoman, ikhtibar; ada teladan.

Contoh: 

Hari ini tak ada tempat berdiri
Sikap lamban berarti mati
Siapa yang bergerak, merekalah yang di depan
Yang menunggu sejenak sekalipun pasti tergilas

(Iqbal)

 

Romansa 

adalah puisi yang berisi luapan perasaan cinta kasih. Berasal dari bahasa Perancis Romantique yang berarti keindahan perasaan; persoalan kasih sayang, rindu dendam, serta kasih mesra 

 

Elegi 

adalah puisi yang berisi ratap tangis/kesedihan. Berisi sajak atau lagu yang mengungkapkan rasa duka atau keluh kesah karena sedih atau rindu, terutama karena kematian/kepergian seseorang.

Contoh: 

Senja di Pelabuhan Kecil 

Ini kali tidak ada yang mencari cinta
di antara gudang, rumah tua, pada cerita
tiang serta temali. Kapal, perahu tiada berlaut
menghembus diri dalam mempercaya mau berpaut 

Gerimis mempercepat kelam. Ada juga kelepak elang
menyinggung muram, desir hari lari berenang
menemu bujuk pangkal akanan. Tidak bergerak
dan kini tanah dan air tidur hilang ombak.

Tiada lagi. Aku sendiri. Berjalan
menyisir semenanjung, masih pengap harap
sekali tiba di ujung dan sekalian selamat jalan
dari pantai keempat, sedu penghabisan bisa terdekap

(Chairil Anwar)

 

Satire 

adalah puisi yang berisi sindiran/kritik. Berasal dari bahasa Latin Satura yang berarti sindiran; kecaman tajam terhadap sesuatu fenomena; tidak puas hati satu golongan (ke atas pemimpin yang pura-pura, rasuah, zalim etc)

Contoh: 

Aku bertanya
tetapi pertanyaan-pertanyaanku
membentur jidat penyair-penyair salon,
yang bersajak tentang anggur dan rembulan,
sementara ketidakadilan terjadi
di sampingnya,
dan delapan juta kanak-kanak tanpa pendidikan,
termangu-mangu dl kaki dewi kesenian.

(WS Rendra)


Share:

Puisi Baru dan Ciri-cirinya

Puisi Baru

Puisi baru bentuknya lebih bebas daripada puisi lama baik dalam segi jumlah baris, suku kata, maupun rima.

Ciri-ciri Puisi Baru:
  • Bentuknya rapi, simetris;
  • Mempunyai persajakan akhir (yang teratur);
  • Banyak mempergunakan pola sajak pantun dan syair meskipun ada pola yang lain;
  • Sebagian besar puisi empat seuntai;
  • Tiap-tiap barisnya atas sebuah gatra (kesatuan sintaksis)
  • Tiap gatranya terdiri atas dua kata (sebagian besar) : 4-5 suku kata.

Sumber
Share:

Jenis-Jenis Puisi Lama

Jenis-jenis puisi lama:


Mantra

adalah ucapan-ucapan yang dianggap memiliki kekuatan gaib.

Contoh: 

Assalammu’alaikum putri satulung besar
Yang beralun berilir simayang
Mari kecil, kemari
Aku menyanggul rambutmu
Aku membawa sadap gading
Akan membasuh mukamu

 

Pantun 

adalah puisi yang bercirikan bersajak a-b-a-b, tiap bait 4 baris, tiap baris terdiri dari 8-12 suku kata, 2 baris awal sebagai sampiran, 2 baris berikutnya sebagai isi. 

Pembagian pantun menurut isinya terdiri dari: pantun anak, muda-mudi, agama/nasihat, teka-teki, jenaka.

Contoh: 

Kalau ada jarum patah (a)
Jangan dimasukkan ke dalam peti (b)
Kalau ada kataku yang salah (a)
Jangan dimasukkan ke dalam hati (b) 

 

Karmina 

adalah pantun kilat seperti pantun tetapi pendek.

Contoh: 

Dahulu parang sekarang besi (a)
Dahulu sayang sekarang benci (a)

 

Seloka 

adalah pantun berkait.

Contoh: 

Lurus jalan ke Payakumbuh, (a)
Kayu jati bertimbal jalan (b)
Di mana hati tak kan rusuh, (a)
Ibu mati bapak berjalan (b)

 

Gurindam 

adalah puisi yang berdirikan tiap bait 2 baris, bersajak a-a, berisi nasihat.

Contoh: 

Kurang pikir kurang siasat (a)
Tentu dirimu akan tersesat (a)

Barangsiapa tinggalkan sembahyang (a)
Bagai rumah tiada bertiang (a)

Jika suami tiada berhati lurus (a)
Istri pun kelak menjadi kurus (a)

 

Syair 

adalah puisi yang bersumber dari Arab dengan ciri tiap bait 4 baris, bersajak a-a-a-a, berisi nasihat atau cerita.

Contoh: 

Pada zaman dahulu kala (a)
Tersebutlah sebuah cerita (a)
Sebuah negeri yang aman sentosa (a)
Dipimpin sang raja nan bijaksana (a)

 

Talibun 

 adalah pantun genap yang tiap bait terdiri dari 6, 8, ataupun 10 baris.

Contoh: 

Kalau anak pergi ke pekan
Yu beli belanak pun beli sampiran
Ikan panjang beli dahulu 
Kalau anak pergi berjalan
Ibu cari sanak pun cari isi
Induk semang cari dahulu 


Share:

Puisi Lama dan Ciri-cirinya

Puisi Lama

Puisi lama adalah puisi yang terikat oleh aturan-aturan. Aturan- aturan itu antara lain :
  • Jumlah kata dalam 1 baris
  • Jumlah baris dalam 1 bait
  • Persajakan (rima)
  • Banyak suku kata tiap baris
  • Irama
Ciri puisi lama:
  • Merupakan puisi rakyat yang tak dikenal nama pengarangnya.
  • Disampaikan lewat mulut ke mulut, jadi merupakan sastra lisan.
  • Sangat terikat oleh aturan-aturan seperti jumlah baris tiap bait, jumlah suku kata maupun rima.

sumber
Share:

Puisi (Definisi dan Bentuk)

Puisi (dari bahasa Yunani kuno: ποιέω/ποιῶ (poiéo/poió) = I create) adalah seni tertulis di mana bahasa digunakan untuk kualitas estetiknya untuk tambahan, atau selain arti semantiknya.

Penekanan pada segi estetik suatu bahasa dan penggunaan sengaja pengulangan, meter, dan rima adalah yang membedakan puisi dari prosa. Namun perbedaan ini masih diperdebatkan. Beberapa ahli modern memiliki pendekatan dengan mendefinisikan puisi tidak sebagai jenis literatur tapi sebagai perwujudan imajinasi manusia, yang menjadi sumber segala kreativitas. Selain itu, puisi juga merupakan curahan isi hati seseorang yang membawa orang lain ke dalam keadaan hatinya.

Baris-baris pada puisi dapat berbentuk apa saja (melingkar, zigzag, dan lain-lain). Hal tersebut merupakan salah satu cara penulis untuk menunjukkan pemikirannnya. Puisi kadang-kadang juga hanya berisi satu kata/suku kata yang terus diulang-ulang. Bagi pembaca hal tersebut mungkin membuat puisi tersebut menjadi tidak dimengerti. Tapi penulis selalu memiliki alasan untuk segala 'keanehan' yang diciptakannya. Tak ada yang membatasi keinginan penulis dalam menciptakan sebuah puisi. Ada beberapa perbedaan antara puisi lama dan puisi baru

Namun beberapa kasus mengenai puisi modern atau puisi cyber belakangan ini makin memprihatinkan jika ditilik dari pokok dan kaidah puisi itu sendiri yaitu 'pemadatan kata'. kebanyakan penyair aktif sekarang baik pemula ataupun bukan lebih mementingkan gaya bahasa dan bukan pada pokok puisi tersebut.

Di dalam puisi juga biasa disisipkan majas yang membuat puisi itu semakin indah. Majas tersebut juga ada bemacam, salah satunya adalah sarkasme yaitu sindiran langsung dengan kasar.

Di beberapa daerah di Indonesia puisi juga sering dinyanyikan dalam bentuk pantun. Mereka enggan atau tak mau untuk melihat kaidah awal puisi tersebut.

Share:

18 Oktober 2012

Pelantikan Joko Widodo (Jokowi) dan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)

Pasangan pemenang pemilihan gubernur DKI Jakarta Joko “Jokowi” Widodo dan Basuki “Ahok” Tjahaja Purnama resmi dilantik untuk periode 2012 – 2017 dalam Rapat Paripurna Istimewa DPRD DKI Jakarta Senin (15/10).

Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi, yang memimpin pelantikan tersebut, berharap pasangan Joko dan Basuki mampu menjawab dan menuntaskan problematika Jakarta seperti kemacetan, banjir, dan keamanan warga.

“Sesungguhnya masyarakat Jakarta sangat merindukan transportasi yang lancar dan bebas dari kemacetan. Selain itu juga, bebas dari banjir yang mendera. Persoalan pengendalian penduduk dan pemukiman layak huni. Sarana bermain yang memadai dan ruang terbuka. Pendidikan yang semakin maju. Keamanan dan rasa nyaman warga dari segala bentuk kejahatan dan gangguan kamtibmas termasuk tawuran yang marak terjadi,” ujar Gamawan.

“Pada bagian lain, persoalan lapangan kerja, pengentasan kemiskinan dan derasnya arus urbanisasi kiranya harus mendapat perhatian yang terus menerus. Ke depan kita menunggu sentuhan tangan dan kerja keras gubernur dan wakil gubernur yang baru.”


Gamawan juga memberikan apresiasi dalam penyelenggaraan pemilihan gubernur DKI Jakarta 2012 yang menurutnya berlangsung aman dan ada sikap kenegarawan dari kedua pasang kandidat.

“Perjalanan pemilukada ini telah memberi tanda bahwa proses transformasi politik di Indonesia berjalan dengan sangat baik,” ujarnya.

Usai menjalani pelantikan, pasangan Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta yang baru melakukan orasi di atas panggung di Jl. Kebon Sirih Jakarta, dengan disaksikan sekitar 10-15 ribu warga Jakarta yang sengaja datang sejak pagi. Gubernur Joko Widodo memastikan kepada para warga bahwa dirinya tetap akan mendatangi warga secara langsung, dari kampung ke kampung.

“Saya minta kepada bapak ibu saudara-saudara semua agar tetap mengawal saya dan pak Basuki. Hal itu perlu dilakukan agar program-program yang saya jalani dapat berjalan dengan baik. Saya tetap akan berjalan dari kampung ke kampong, dari RW ke RW, dari RT ke RT setiap hari,” ujarnya.

Sementara itu, Wakil Gubernur Basuki Tjahaja Purnama memastikan akan memperhatikan masalah kesehatan warga Jakarta, serta masalah pendidikan dan pemukiman layak.

“Siapapun yang sakit, kalau masuk ke kelas tiga dan penuh, bisa masuk ke kelas dua. Jadi tidak ada lagi harus menunggu karena ruangan perawatan di rumah sakit penuh. Karena masalah sakit, pendidikan dan pemukiman adalah hak kita semua,” ujar Basuki.

Deni, salah seorang warga Jakarta yang ikut menyaksikan acara pelantikan di berharap, pasangan Joko-Basuki dapat bersinergi dalam membangun Jakarta bersama masyarakat.

“Program mereka berdua yang masuk ke kampung-kampung harus diiringi dengan kerja sama diantara mereka. Aspirasi masyarakat harus ditindaklanjuti oleh Jokowi-Ahok. Tidak pernah ada pelantikan gubernur seperti ini. Ini seperti mengulang jamannya (Presiden) Soekarno. Warga Jakarta hari ini menaruh harapan dan antusias melihat Jokowi menduduki DKI 1,” ujarnya.

Dalam acara pelantikan ini, hadir mantan gubernur DKI Jakarta dan wakilnya, Fauzi Bowo dan Prijanto, mantan Presiden Republik Indonesia Megawati Soekarno Putri, Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan dan Wakil Gubernur Provinsi Banten Rano Karno, serta mantan gubernur DKI Jakarta Sutiyoso.


Sumber



Share:

Biografi Felix Baumgartner

Felix Baumgartner (diucapkan [felɪks baʊmgaːɐtnəʁ]; lahir 20 April 1969; umur 43 tahun) adalah seorang penerjun dan pelompat BASE Austria. Ia mencetak rekor dunia setelah terjun dari ketinggian 39 kilometer (130,000 kaki), mencapai kecepatan 1.342 kilometer per jam (834 mph), atau Mach 1,24, pada tanggal 14 Oktober 2012. 

Ia juga terkenal karena aksi yang ia lakukan sepanjang karirnya. Baumgartner menghabiskan waktunya di militer Austria tempat ia mempelajari terjun parasut, termasuk berlatih mendarat di zona target kecil.

Proyek terbaru Baumgartner adalah Red Bull Stratos, yaitu proyek yang melibatkan Baumgartner terjun ke Bumi dari balon helium di stratosfer pada tangal 14 Oktober 2012. Sebagai bagian dari proyek, ia berhasil mencetak rekor ketinggian untuk penerbangan balon berawak.



Baca biografi selengkapnya
Share:

Felix Baumgartner Biography From Wikipedia, The Free Encyclopedia

Felix Baumgartner (German: [felɪks baʊmgaːɐtnəʁ]; born 20 April 1969) is an Austrian skydiver, daredevil and BASE jumper. He set the world record for skydiving an estimated 39 kilometres (24 mi), reaching an estimated speed of 1,342 kilometres per hour (834 mph), or Mach 1.24, on 14 October 2012. He is also renowned for the particularly dangerous nature of the stunts he has performed during his career. Baumgartner spent time in the Austrian military where he practiced parachute jumping, including training to land on small target zones.

Baumgartner's most recent project was Red Bull Stratos, in which he jumped to Earth from a helium balloon in the stratosphere on 14 October 2012. As part of this project, he set the altitude record for a manned balloon flight, parachute jump from the highest altitude, and greatest free fall velocity.

Baumgartner was born on 20 April 1969 in Salzburg, Austria.

In 1999 he claimed the world record for the highest parachute jump from a building when he jumped from the Petronas Towers in Kuala Lumpur, Malaysia. On 31 July 2003, Baumgartner became the first person to skydive across the English Channel using a specially made carbon fiber wing. He also set the world record for the lowest BASE jump ever, when he jumped 95 feet (29 m) from the hand of the Christ the Redeemer statue in Rio de Janeiro.

He became the first person to BASE jump from the completed Millau Viaduct in France on 27 June 2004[citation needed] and the first person to skydive onto, then BASE jump from, the Turning Torso building in Malmö, Sweden on 18 August 2006. On 12 December 2007 he became the first person to jump from the 91st floor observation deck of the then-tallest completed building in the world, Taipei 101 in Taipei, Taiwan.


Share:

Colonel Joe Kittinger, USAF (Retired) Biography

Joe Kittinger (Red Bull Stratos Flight Operations And Safety, Capcom I) is enshrined in the National Aviation Hall of Fame, credited for helping NASA's astronaut program.

 Colonel Joe Kittinger, United States Air Force (Retired)

On August 16, 1960 Joe Kittinger became a real-life superhero.

It was the "highest step in the world".  Joe Kittinger made history as he ascended to 102,800 feet in a high-altitude balloon and jumped to Earth, setting four world records. During a distinguished USAF career, Joe served as a test pilot, Squadron Commander, and Vice Wing Commander, and he spent 11 months as a POW in Vietnam. He retired as a Colonel and subsequently set two world ballooning records and won numerous ballooning competitions.

Joe Kittinger's Jump 1960 (c) Getty Images

Joe is a National Aeronautics Association Elder Statesman of Aviation; was awarded a Lifetime Achievement in Aviation trophy from the Smithsonian National Air and Space Museum; was made an Honorary U.S. Army Golden Knight; and is enshrined in the National Aviation Hall of Fame, the U.S. Ballooning Hall of Fame and the National Skydiving Museum Hall of Fame. To date, Joe has logged more than 16,800 hours of flying time in over 93 aircraft. His adventures are detailed in his autobiography, Come Up and Get Me.  

He shares his knowledge to help address the challenges of Red Bull Stratos, and as "Capcom" (capsule communications) he will be Mission Control's primary point of radio contact with Felix Baumgartner during ascent.


Share:

Felix Baumgartner Breaks The Speed of Sound in Freefall

Felix Baumgartner broke the speed of sound reaching an estimated speed of *833.9 mph (1,342.8 km/h) jumping from the stratosphere, which when certified will make him the first man to break the speed of sound in freefall while delivering valuable data for future space exploration.

Felix climbed to 128,100 feet (39,045 meters) in a helium-filled balloon Sunday morning Oct. 14, 2012. This is exactly 65 years after Chuck Yeager first broke the sound barrier flying in an experimental rocket powered airplane. Felix broke two other world records (highest freefall, highest manned balloon flight), leaving the longest freefall record to project mentor Col. Joe Kittinger.

Felix's entire trip back to earth lasted 9:09 minutes, with 4:22 of that time in freefall (without drogue). Countless millions of people around the world watched his ascent and jump live on television broadcasts and live stream on the Internet. At one point during his freefall Baumgartner appeared to spin rapidly, but he quickly re-gained control and moments later opened his parachute as members of the ground crew cheered and viewers around the world heaved a sigh of relief.

"It was an incredible up and down today, just like it's been with the whole project," a relieved Baumgartner said. "First we got off with a beautiful launch and then we had a bit of drama with a power supply issue to my visor. The exit was perfect but then I started spinning slowly. I thought I'd just spin a few times and that would be that, but then I started to speed up. It was really brutal at times. I thought for a few seconds that I'd lose consciousness. I didn't feel a sonic boom because I was so busy just trying to stabilize myself. We'll have to wait and see if we really broke the sound barrier. It was really a lot harder than I thought it was going to be."

Baumgartner and his team spent five years training and preparing for the mission that is designed to improve our scientific understanding of how the body copes with the extreme conditions near space.

* The data on the records set by the jump are preliminary pending confirmation from the authorized governing bodies.


Share:

Felix Baumgartner Biography

Felix Baumgartner has a passion for expanding boundaries, especially in the air.

Born in Salzburg, Austria in 1969, Felix began skydiving at the age of 16 and polished his skills as part of the Austrian military's demonstration and competition team. In 1988, he began performing skydiving exhibitions for Red Bull. The company's out-of-the-box thinking and Felix's adventurous spirit clicked, and they've collaborated ever since.

http://loymachedo.com/wp-content/uploads/2012/10/felix_baumgartner_skydive.jpeg

By the 1990s, Felix felt that he'd gone as far as he could with traditional skydiving, so he extended his canopy skills with BASE jumping - parachuting from a fixed object or landform. He finds that the lightning-fast reflexes and precise techniques required by such low-altitude feats also enhance his high-altitude skydiving technique.

 http://static.guim.co.uk/sys-images/Guardian/Pix/audio/video/2012/10/15/1350288208481/Felix-Baumgartner-009.jpg

 http://www.blogcdn.com/www.engadget.com/media/2012/10/stratosfeathedjt1.jpg

http://www.gannett-cdn.com/media/USATODAY/USATODAY/2012/10/14/2012-10-14-felix-baumgartner-22-4_3_rx512_c680x510.jpg?0f5c31de35bf4ef88a50c2e35ee3bc4da4bf3083

Felix has made world-record BASE jumps and has been nominated for a World Sports Award and two categories in the NEA Extreme Sports Awards. He is also a prominent advocate for the nonprofit Wings for Life Spinal Cord Research Foundation. And, while he acknowledges that the Red Bull Stratos mission is a step into the unknown, his determination to reach the edge of space and break the speed of sound is unshakable. "If Red Bull Stratos is successful, we can share data that hasn't been available ever before," Felix states. "I would be proud to be able to make such a contribution."


Share:

Populer di Indonesia

Sahabat Sejati

Informasi Terkini

Populer Bulanan

Populer Mingguan

Kirim Pesan

Nama

Email *

Pesan *

Arsip Blog